MENGEJUTKAN, Polisi Rilis Wajah Pelaku KASUS SUBANG Dianggap Berbahya Kenapa ? Ini Penjelasan dari Pakar Hukum

10 Januari 2022, 08:41 WIB
Polda Jabar merilis sketsa terduga kasus pembunuhan Subang. Polisi meminta bantuan masyarakat untuk ikut membantu ungkap kasus Subang. Hal ini dianggap berbahaya oleh kuasa hukum /DeskJabar/Yedi Supriadi/

 

 

DESKJABAR - Pakar hukum yang juga sekaligus dosen Agustinus Pohan, menilai langkah polisi meminta bantuan kepada masyarakat untuk melapor jika menemukan seseorang yang mirip dengan sketsa wajah pelaku kasus pembunuhan Subang, sebagai langkah kurang bijaksana, sangat berbahaya, dan dapat menimbulkan gesekan di masyarakat.

Hal tersebut disampaikan pakar hukum Agustinus Pohan, setelah sebelumnya pada tanggal 29 Desember 2021, Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto mengumumkan sketsa wajah terduga pelaku kasus pembunuhan Subang dengan tampak samping dan belakang.

Kemudian giliran Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, yang mengatakan polisi sudah menyebar sketsa wajah tersebut ke masyarakat.

Polisi pun berharap ada peran serta dari masyarakat untuk ikut membantu dalam upaya mengungkap kasus pembunuhun Subang yang sudah lima belum belum terungkap dan menewaskan ibu dan anak Tuti Suhartini dan Amel.

Baca Juga: AGAR KASUS SUBANG TERKUAK, Polisi Sudah Kebingungan ? Ini yang Disarankan Pakar Hukum

Baca Juga: TERBARU KASUS SUBANG, Bukan Yoris dan Yosef, Kuasa Hukum Danu Sebut Saksi Ini Harus Dijaga Polisi, Siapa ?

"Bagi yang mengetahui identitas yang sama dengan sketsa itu, agar memberikan informasi kepada pihak kepolisian," kata Ibrahim Tompo di Bandung, Jawa Barat, Sabtu 8 Desember 2021.

Agustius Pohan mengatakan apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian itu diangap kurang bijaksana dan berbahaya

"Menurut saya, permintaan bantuan semacam itu agak kurang bijaksana. Walaupun betul ini upaya, tapi sangat tidak bijaksana," ujar Agustinus kepada DeskJabar.com, Minggu, 9 Januari 2022.

Agustinus beralasan karena gambar sketsa wajah terduga pelaku kasus pembunuhan Subang itu, hanya bisa terlihat dari samping kanan dan dari arah belakang dan tidak jelas. Menurutnya bisa ada ribuan kemungkinan sehingga bisa timbul spekulasi di masyarakat.

"Itu apa tidak berbahaya? Karena orang akan dengan mudah melakukan spekulasi-spekulasi dengan gambar sketsa yang tidak jelas tersebut," ucap Agustinus Pohan.

Baca Juga: Update, Kasus Pembunuh Ibu Dan Anak di Subang terkini, INI PESAN DANU KALIAN HARUS TAHU

Lamanya kasus pembunuhan Subang ini terungkap, Agustinus memperkirakan ada kemungkinan polisi menghadapi kendala dalam pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.

Padahal berbagai upaya sudah dilakukan polisi dengan memanggil 69 saksi, termasuk saksi yang dekat dengan korban Tuti dan Amel yaitu Yosef, Yoris dan Danu. Kemudian sudah dua kali melakukan otopsi, memantau puluhan CCTV dan berbagai upaya lainnya.

Namun sampai hari ini polisi masih belum mampu menemukan kejelasan siapa sebenarnya pelaku kasus pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti Suhartaiani dan Amel, sehingga polisi pun melakukan berbagai cara, salah satunya dengab membuat sketsa wajah dan menyebarkannya ke mastakat luas.

Sehingga upaya yang dilakukan oleh polisi tersebut untuk meminta bantuan masyarakat dengan menyebarkan sketsa yang tidak jelas, akan menimbulkan banyaknya gesekan-gesekan di masyarakat yang bisa mengganggu proses penyelidikan.

"Bukan tidak mungkin orang yang tidak suka pada orang tertentu mengatakan, itu kaya 'si ini' ya. Sehingga bisa menimbulkan spekulasi. Dan spekulasi itu bisa menimbulkan gesekan di tengah masyarakat," tutur Agustinus Pohan.

Baca Juga: BIKIN BULU KUDUK BERDIRI, Pengakuan Ajudan Gusdur; Ada Hantu Gentayangan di Istana Presiden

Kalaupun ada kasus tatkala polisi menyebar sketsa wajah pelaku, seperti kasus Bom Bali pada tahun 2003, langkah itu dilakukan setelah serangkaian penyelidikan yang mengerucut pada kelompok tertentu.

"Coba lihat Bom Bali, apakah betul terungkap karena sketsa saja? Kan Bom Bali terungkap karena nomor rangka mobil di TKP yang kemudian ditelusuri siapa yang beli dan akhirnya berhasil dilokalisir kelompok tertentu," kata Agustinus Pohan.

Kilas balik

Kasus pembunuhan di Subang yang menghilangkan nyawa Tuti Suhatini dan Amel, terjadi pada 18 Agustus 2021. Kedua tubuh jenasah Tuti dan Amalia kemudian ditemukan bertumpuk di bagasi mobil Alphard warna hitam milik ibu Tuti yang terparkir halaman rumah mereka.

Kasus pembunuhan Subang ini, kemudian diketahui oleh Yosef suami dari Tuti sekaligus ayah dari Amel pada pagi hari saat pulang ke rumahnya.

Melihat ada kejadian tersebut, Yosef kemudian melaporkan ke pihak kepolisian untuk diselidiki lebih jauh.

Baca Juga: BAHAYA! Inilah Ciri-ciri Rumah Terkena SIHIR dan SANTET, Salah Satunya Bikin Penghuni Merasa Begini

Perkembangan selanjutnya, berdasarkan penyelidikan awal kemudian diketahui bahwa keduanya meninggal dunia dengan bekas pukulan oleh benda tumpul.

Baru-baru ini, polisi telah berhasil mendapatkan sketsa wajah pelaku serta ciri-ciri terduga pelaku. Adapun ciri-ciri tersebut adalah:

Berjenis kelamin laki-laki, berusia sekitar 30 tahun, bentuk muka Oval, bentuk dagu lancip, warna rambut hitam, memiliki hidung lurus, bentuk badan sedang, warna kulit putih bersih, dan memakai kemeja kotak kotak hitam garis putih.

Dengan informasi tersebut, polisi optimis dapat menemukan tersangka pada bulan Januari 2022.***

 

Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler