TASIKMALAYA, Kasus Oknum Guru Ngaji Cabuli 9 Santriwati, Polisi Lakukan Pemeriksaan Saksi-Saksi

14 Desember 2021, 20:51 WIB
Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono /Istimewa/

DESKJABAR- Polres Tasikmalaya bergerak melakukan pemeriksaan terhadap para saksi kasus oknum guru ngaji cabuli 9  santriwati di Tasikmalaya.

Polres Tasikmalaya terus melakukan langkah-langkah dalam menangani kasus oknum guru ngaji cabuli santriwati di Tasikmalaya.

Pihak polres Tasikmalaya terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang berkaitan dengan kasus oknum guru ngaji cabuli 9 santriwati di Tasikmalaya.

Baca Juga: HARI HARI TERAKHIR Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Adakah Orang Penting Terlibat dan Kaburkan TKP

Kapolres Tasikmalaya AKBP, Rimsyahtono  kepada wartawan Selasa 14 Desember 2021 mengatakan, pihak kepolisian sejauh ini sudah ada 6 orang saksi yang diperiksa.

Pihak kepolisian, kata Kapolres Tasikmalaya, masih mengumpulkan bukit-bukti dan keterangan dari para saksi.

Kapolres juga mengatakan sejak mendapatkan laporan adanya kasus cabul yang dilakukan oknum guru ngaji di Tasikmalaya  pada tanggal 7 Desember 2021, sudah melakukan pemeriksaan terhadap enam saksi.

Pihak kepolisian sejauh ini belum melakukan penahanan terhadap pelaku cabul guru ngaji di Tasikmalaya, karena masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan.

Baca Juga: MENGERIKAN, Jin Penglaris, Begini Penampakan pada Salah Satu Pasar di Bandung

Kapolres juga menyebutkan dari empat santriwati yang menjadi korban, asalnya empat orang, kini setelah dilakukan pemeriksaan bertambah jadi 6 orang.

Sementara itu yang menjadi korban oknum guru  ngaji cabuli santriwati di Tasikmalaya diduga ada 9 orang. Hanya saja dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian baru 6 orang.

Aksi oknum guru ngaji cabul tersebut dilakukan oleh seorang oknum pengurus pesantren yang juga seorang oknum guru di beberapa sekolah di Tasikmalaya.

Pesantren tempat oknum guru ngaji cabuli santriwati di Tasikmalaya itu merupakan pesantren terkenal di wilayah Tasikmalaya selatan dengan jumlah santri cukup banyak.

Hanya saja aksi cabul yang dilakukan oknum guru ngaji di Tasikmalaya tidak sampai rudapaksa. Tetapi melakukan aksi pencabulan dengan memegang megang bagian sensitif santri.

Baca Juga: UPDATE KODE REDEEM HARI INI 15 Desember 2021, Ada MP40 Cobra atau Skull Hunter Gratis dari Garena FF

KPAID laporkan ke Polres

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya melaporkan aksi asusila yang dilakukan oknum guru ngaji terhadap santriwati nya ke Polres Tasikmalaya.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, laporan dilakukan pada Selasa 7 Desember 2021 dan laporan lengkap dengan membawa korban dilakukan pada Kamis 9 Desember 2021.

Ato menjelaskan, santriwati yang menjadi korban pencabulan oknum guru ngaji di Tasikmalaya diduga ada 9 orang.

Namun yang sudah mendapatkan terapi ada 5 orang dan yang menjadi bukti untuk laporan ke polisi 2 orang. Tetapi hasil pengembangan pihak kepolisian korban menjadi 6 orang.

Baca Juga: TERKINI Pembunuhan Subang, Sudah 4 Bulan Belum Terungkap, Anjas Analisis Pernyataan dari Kompolnas

Pihak KPAID, kata Ato Rinanto, terus melakukan bimbingan kepada para korban dalam upaya pemulihan psikolog anak. "Kami terus dampingi para korban dan memberikan terapis untuk memulihkan psikologis para korban, " kata Ato Selasa 14 Desember 2021.

Dari hasil investigasi yang dilakukan KPAID ternyata pelaku oknum guru ngaji itu melakukan aksi tidak terpujinya sejak Agustus lalu.

Kasus pelecehan oleh guru ngaji di Tasikmalaya itu muncul setelah ada  santriwati yang melaporkan adanya dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru ngaji ke KPAID.

Tidak hanya satu, tetapi ternyata ada lagi yang datang ke KPAID dengan melaporkan kasus yang sama di pesantren yang juga sama. "Pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji itu tidak hanya satu kali tetap berkali kali. kata Ato.

Oknum guru ngaji melancarkan aksinya di saat santriwati yang jadi korban sedang sakit. Saat itu santriwati tidak bisa mengikuti pengajian dan tinggal sendirian di kamar asrama atau kobong.

Baca Juga: BEJAT! Predator Seks di Depok Tega Cabuli 10 Korban dengan Iming – Iming Uang 10 Ribu

Saat santriwati sendirian di kamar asrama atau kobong, baru oknum pengurus pesantren itu masuk dan melakukan aksi tak bermoralnya kepada santriwati.

Oknum guru ngaji itu melakukan aksi cabulnya dengan beberapa rayuan dan lainnya agar santriwati mau dicabuli.

Dari pengakuan santriwati yang menjadi korban pencabulan, kata Ato, oknum guru ngaji itu melakukan aksi pencabulan dengan meraba bagian dada dan bagian sensitif kewanitaan.

Para korban saat ini mengalami trauma dan harus dilakukan terapi agar korban bisa kembali normal. Ada lima santriwati yang sudah mendapatkan pendamping psikologis.

Ato berharap oknum guru ngaji cabul kepada santriwati bisa segera ditangkap dan ditetapkan jadi tersangka***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler