DESKJABAR - Kabar terkini dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kini mulai terkuak.
Hingga memasuki bulan ke empat, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang belum juga diumumkan siapa tersangkanya.
Anjas Asmara yang merupakan seorang dosen di Thailand sekaligus Youtuber yang selalu menganalisis kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kembali dengan analisa terbarunya.
Kali ini Anjas menganalisis pernyatan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto tentang kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Anjas memutar pernyataan Kompolnas Benny dalam sebuah wawancara ketika ditanya soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Baca Juga: BEJAT! Predator Seks di Depok Tega Cabuli 10 Korban dengan Iming – Iming Uang 10 Ribu
Dari wawancara yang diputar Anjas tersebut, Kompolnas Benny mengatakan bahwa penyebab dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini sulit terungkap karena minimnya saksi.
"Kalau disebut minim saksi aku kurang setuju ya. Karena di awal saksi yang diperiksa itu ada 25 orang, tapi sekarang dari keterangan Kapolda Jabar itu menjadi 55 orang. Tapi mungkin maksud Pak Benny bisa jadi saksi yang murni itu memang sedikit. Berarti yang lainnya ada dugaan berbohong atau framing," ujar Anjas dalam video analisis di kanal Youtube Anjas di Thailand yang diunggah pada Selasa, 14 Desember 2021.