DESKJABAR – Usaha perkebunan karet rakyat di Jawa Barat kembali bergairah, dimana getah hasil sadapan banyak diminati pebisnis. Usaha produksi dan bisnis olahan karet rakyat di Jawa Barat, dicoba ditingkatkan untuk menyerap getah karet dari petani pekebun dari daerah sendiri.
Menggeliatnya kembali usaha perkebunan karet rakyat di Jawa Barat, menjadi harapan bangkitnya usaha komoditas ini. Provinsi Jawa Barat dinilai sebagai tolok ukur kebangkitan usaha perkebunan karet rakyat di Indonesia, walau jumlahnya belum sebanyak di Sumatera.
Hanya saja, sejauh ini produksi getah karet asal Jawa Barat, secara umum lebih banyak dibeli dari pebisnis luar daerah. Fenomena ini membuat pihak terkait pembinaan perkebunan karet rakyat di Jawa Barat menjadi prihatin, karena seharusnya hasilnya bermanfaat bagi daerah sendiri.
Baca Juga: Bangkitkan Bisnis Karet Alam, Pemerintah Promosi Keunggulan dan Pemanfaatan
Gambaran rencana
Salah seorang pelaku usaha pengolah karet rakyat di Kabupaten Garut, Acep Munandar, Rabu, 12 Juni 2024 menyebutkan, melalui korporasi pihaknya, PT Bina Mitra Agro, sedang berusaha keras menciptakan off taker (pemasok) karet rakyat Jawa Barat menjadi dua wilayah.
Wilayah 1 meliputi Jabar bagian timur (Priangan, meliputi wil produksi Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Subang, Bandung Barat, sebagian kecil Kuningan). Wilayah 2 meliputi bagian barat jawa barat yaitu Cianjur, Sukabumi, dan Bogor.
Off taker ini dibuat berdasarkan data sebaran statistik komoditi karet yang ada di Jawa Barat. Datanya, mengacu Statistik Atap Disbun Jabar tahun 2023.
Baca Juga: 9 Komoditas Perkebunan di Jawa Barat Tahun 2024, Naik Permintaan, Misalnya Karet, Teh, dan Cengkeh
Latar belakang kondisi
Menurut Acep Munandar, apa yang dilakukannya itu, berlatar bahwa gambaran secara umum produksi karet rakyat khususnya, belum diserap secara optimal oleh pabrikan-pabrikan yang ada di Jawa Barat. Bahkan, cenderung sebagian besar oleh para bandar bandar besar dari luar Jawa Barat.