DESKJABAR - Sepuluh rumah warga yang terancam bencana tanah longsor atau pergerakan tanah di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut. Akibatnya, warga penghuninya harus mengungsi ke rumah saudara untuk menghindari risiko bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengungkapkan hal itu di Garut, sebagaimana dilansir Antara, Selasa, 9 Februari 2021.
Selain sepuluh rumah panggung yang terancam ambruk, BPBD Kabupaten Garut juga mencatat jalan desa sepanjang 25 meter ambles sekitar 30 sampai 50 sentimeter.
Baca Juga: Info Covid-19 Bandung, Pasien yang Sembuh Bertambah, Kasus Aktif Menurun Drastis
Agus Sofyan menuturkan, hujan deras yang lama mengguyur wilayah selatan Garut, salah satunya di Kecamatan Banjarwangi, menyebabkan terjadinya pergerakan tanah hingga longsor.
Pergerakan tanah di Kampung Cibeureum, Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi itu, kata Agus Sofyan, tidak menimbulkan korban jiwa. Semua warga yang rumahnya terancam bahaya bencana sudah diungsikan ke rumah saudaranya.
Ia menyampaikan tim BPBD Garut bersama petugas dari berbagai instansi lain sudah terjun ke lapangan untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana longsor.
Baca Juga: Hari Ini Dalam Sejarah, Pangkostrad Mayjen Kemal Idris Pimpin Upacara HUT ke-19 Kavaleri
Baca Juga: Pemkot Bandung Bakal Tata Ruas Jalan dan Percantik Ruang Publik, Termasuk Kawasan Alun-alun
Baca Juga: Buruan SAE, Aplikasi Pemkot Bandung untuk Jaga Ketahanan Pangan Keluarga
Kecamatan Banjarwangi itu, kata dia menerangkan, tidak hanya dilanda tanah longsor, tapi diterjang banjir bandang yang menyebabkan rumah warga tergenang air campur lumpur. Bahkan kendaraan minibus terseret arus banjir.
Agus Sofyan pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap ancaman bencana alam yang bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi selama musim hujan.***