Network
DESKJABAR – Pemerintahan China mulai mengandalkan obat tradisional Tiongkok untuk melawan lonjakan Covid-19 di Shanghai.
Sebagaimana dilansir CNA hari ini, jutaan kotak obat tradisional Tiongkok (TCM) sudah didistribusikan kepada penduduk Shanghai yang terindentifikasi terkena virus dan sedang dalam penguncian ketat alias lockdown.
Disebutkan, obat tradisional Tiongkok seperti produk herbal dan kapsul flu itu dapat mengobati COVID-19 dalam pertempuran untuk mengendalikan wabah virus terbesarnya.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Menetapkan Tanggal 29 April dan 4-6 Mei Cuti Bersama Idul Fitri 1443 H
"Menghadapi varian Omicron yang sangat menular, kita harus menggunakan pengobatan TCM sesegera mungkin," kata Fang Min, Presiden Rumah Sakit Shuguang Kota.
"Untuk masyarakat umum, termasuk kelompok berisiko tinggi, mengambil pengobatan TCM ketika epidemi parah memiliki efek pencegahan yang baik," ujarnya lagi seraya menambahkan bahwa pengobatan tersebut dibagikan untuk lebih dari 21 juta orang.
Seperti diketahui, Ibu kota komersial China tersebut, sekarang di bawah penguncian (lockdown) yang diperpanjang.
Baca Juga: Kain Putih Tangmo Nida Ditemukan, Mengapa Dibawa ke Laboratorium di California ? Ini Analisa Anjas
Penguncian dilakukan karena kasus covid terus bertambah dari hari ke hari. Untuk Rabu hari ini saja, yang terinfeksi dilaporkan lebih dari 17.000 , termasuk 311 kasus bergejala, di antara populasi lebih dari 26 juta.
Khawatir terus melonjak otoritas kesehatan China akhirnya merekomendasikan beberapa obat dan bahan TCM, seperti Lianhua Qingwen, untuk digunakan oleh pasien Covid-19.
Sementara itu, beberapa penduduk mengatakan bahwa mereka telah menerima kotak obat flu yang dijual bebas Lianhua Qingwen dari komite lingkungan dalam beberapa pekan terakhir.
Orang lain yang tertular COVID-19 mengatakan mereka mendapat obat TCM untuk dilarutkan dalam air panas kemudian diminum.
“Sekitar 98 persen pasien COVID-19 Shanghai sudah menjalani pengobatan TCM, dan tim pekerja TCM telah menyebar ke rumah sakit dan tempat karantina yang ditunjuk sejak wabah terbaru dimulai pada Maret,” kata Fang. ***
