DESKJABAR - Belakangan ini beredar kabar di media sosial dan pemberitaan di media massa terkait isu obat sirup untuk anak yang berisiko mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Obat sirup tersebut disebut-sebut ditengarai menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak-anak usia 6 bulan-18 tahun. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta orang tua untuk tidak panik.
Angka kematian anak usia 6 bulan-18 tahun akibat gangguan gagal ginjal akut misterius memang makin mengkhawatirkan. Hingga Rabu 19 Oktober 2022, tercatat ada 99 anak dilaporkan meninggal setelah terpapar penyakit yang belum diketahui penyebabnya itu.
Menurut data di Kemenkes, Jawa Barat menempati peringkat pertama dengan kasus kematian gagal ginjal akut terbanyak, yakni 25 anak. Disusul DKI Jakarta 21 anak, lalu Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Aceh masing-masing 10 anak.
Kematian anak akibat gangguan gagal ginjal akut misterius itu juga terjadi di Bali, Jogjakarta, Banten, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, NTT, dan Papua Barat.
"Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 8 Oktober adalah 206 kasus dari 22 provinsi,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan M. Syahril.
Di saat yang bersamaan, kata Syahril, di Jakarta tercatat ada 9 anak yang dilaporkan sembuh dari gangguan gagal ginjal akut itu. Sedangkan di Jawa Timur 5 anak. Lalu, di Jawa Barat dan Banten masing-masing 3 anak.
Kenali gejalanya
Disebutkan, sekitar 45 persen pasien anak yang menderita gangguan gagal ginjal akut tersebut memiliki gejala demam. Lalu, 49 persen mengalami gangguan berkemih.