DESKJABAR – Mi instan sepertinya menjadi makanan keseharian bagi masyarakat Indonesia. Tidak heran, negara ini tercatat sebagai negara nomor 2 dimana masyarakatnya paling gemar konsumsi mi instan.
Tetapi harus waspada, keseringan mengkonsumsi mi intan juga tidak baik bagi kesehatan tubuh anda.
Hasil studi menyebutkan terlalu keseringan makan mi intan bisa memicu sindrom metabolic yang bisa menjadi pemicu serangan jantung, stroke, dan diabetes.
Bagi masyarakat Indonesia mengkonsumsi mi instan seperti sudah addict. Selain karena cara memasaknya mudah, varian rasa yang ditawarkan juga sangat beragam.
Apalagi bagi sebagian masyarakat kecial, mi instan merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan makan setiap hari. Selain mudah juga harganya yang murah.
Dari data World Instant Noodle Association, jmlah konsumsi mi instan masyarakat Indonesia mencapai 12,6 miliar porsi per tahun. Jumlah ini setara dengan 10,84 persen konsumsi mi intan global yang mencapai 116,56 miliar porsi.
Sedangkan data BPS menyebutkan rata-rata konsumsi mi instan per kapita masyarakat mencapai 3,96 bungkus per bulan.
Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 9,09 persen dibanding tahun 2020.
Patut diwaspadai bahwa mengkonsumsi mi intan keseringan juga tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia karena kandungan zat di dalamnya.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah dampak buruk karena seringnya mengkonsumsi mi intant yakni :
1.Obesitas
Munculnya ancaman terjadinya obesitas bisa terjadi karena keseringan konsumsi mi intant yang terlalu banyak.
Hal ini dimungkinkan karena kandungan kalori yang ada di mi instan cukup besar.
Apalagi kalau kemudian tidak diimbangi dengan kegiatan olahraga, maka peluang terjadinya obesitas cukup besar.
2.Gangguan pertumbuhan anak
Mmebiarkan anak-anak terlalu sering mengkonsumsi mi instan juga akan menggangu pertumbuhan pada anak.
Kurangnya nutrisi pada mi instan bisa membuat proses pertumbuhan pada anak akan terhambat. Selain itu, dominasi kalori pada tubuh anak juga tidak baik pada saat anak sedang dalam proses pertumbuhan.
3.Hipertensi
Makan mi instan terlalu sering juga bisa menimbulkan ancaman hipertensi. Hal itu terjadi karena kandungan natrium pada mi instan dan pengawet yang tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Seperti diketahui, kandungan natrium di mi instan mencapai 1000 mg. Padahal WHO menyarankan konsumsi natrium per hari antara kisaran 2000 hingga 2400 mg.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension pada tahun 2014 menemukan bahwa konsumsi makanan tinggi natrium menjadi salah satu faktor utama peningkatan jumlah kematian. Natrium dalam mie dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
4.Sindrom metabolic
Sindrom metabolic juga bisa terjadi jika terlalu berlebihan mengkonsumsi mi intan. Jika ini terjadi, kondisi ini akan bisa memicu munculnya resiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Itulah beberapa bahaya bagi kesehatan tubuh manusia jika terlalu mengkonsumsi mi instan yang berlebihan. ***