DESKJABAR – Anda penggemar mi instan, ada kabar tidak sedap yang dikemukakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa kemungkinan harga mi instan akan naik hingga 3 kali lipat di masa mendatang.
Tentu hal ini berita gawat bagi para penggemar mi instan di Indonesia. Apalagi masyarakat kita dikenal sebagai konsumen terbesar mi instan.
Tidak jarang bagi masyarakat kecil, mi instan adalah sebuah pilihan untuk bisa memenuhi kebutuhan makan setiap harinya karena harganya cukup murah.
Baca Juga: KONFLIK RUSIA UKRAINA, Mi Instan Mulai Langka, Stok Gandum Hanya Sampai Mei 2022 Benarkah?
Jika harganya bakal naik 3 kali lipat tentu akan cukup memberatkan.
Lalu seberapa besar konsumsi mi instan di Indonesia? Jika dilihat dari kapasistas produksinya memang sangat fantastis.
Seperti diketahui dalam acara webinar yang berlangsung Senin 8 Agustus 2022, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengemukakan bahwa diperkirakan harga mi instan di Indonesia bakal naik hingga 3 kali lipat.
Kemungkinan harga mi instan akan naik hingga 3 kali lipat selain dipicu oleh peristiwa climate change juga diperparah dengan konflik Rusia dengan Ukraina yang mendorong harga gandum mahal.
Dalam acara webinar yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Yasin Limpo mengatakan bahwa sejak terjadinya konflik Rusia dengan Ukraina, ada sekitar 180 juta ton gandum tidak bisa keluar dan masuk ke pasar.