Akan tetapi jika sering merokok, dapat menyebabkan penurunan kognitif yang lebih cepat daripada orang yang tidak merokok.
Menurut studi tahun 2012 yang memeriksa data kognitif dengan jumlah lebih dari 7.000 orang pria dan wanita, para peneliti menemukan bahwa perokok pria paruh baya mengalami penurunan kognitif yang lebih cepat dibanding yang tidak merokok.
2. Peningkatan risiko demensia
Perokok berisiko memiliki peningkatan demensia, atau suatu kondisi yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, perilaku, penilaian, serta memori, dan dapat menyebabkan perubahan kepribadian.
Dalam penelitian tahun 2015, yang membandingkan perokok dan bukan menemukan bahwa 30 persen perokok berpotensi mengalami demensia.
3. Kehilangan volume otak
Dalam suatu studi tahun 2017, semakin lama merokok maka semakin tinggi resiko kehilangan volume otak terkait usia yang lebih besar.
Para peneliti mengemukakan bahwa merokok berdampak negatif pada integritas struktural daerah otak subkortikal.
Mereka juga menemukan bahwa perokok, dibandingkan dengan bukan perokok, memiliki jumlah kehilangan volume otak terkait usia yang lebih besar di beberapa area otak.