WAJIB TAHU, 5 Efek Samping Penggunaan Vaksin Booster Pfizer hingga Vaksin Zifivax

- 15 Januari 2022, 13:21 WIB
Penyuntikan booster tersebut akan dimulai jika jumlah populasi yang telah menerima vaksin 2 dosis telah mencapai 50 persen.
Penyuntikan booster tersebut akan dimulai jika jumlah populasi yang telah menerima vaksin 2 dosis telah mencapai 50 persen. /Pixabay/hakanGERMAN/

 

DESKJABAR - Pemerintah Indonesia merencanakan pemberian vaksin booster bagi masyarakat umum mulai tahun 2022.

Penyuntikan booster tersebut akan dimulai jika jumlah populasi yang telah menerima vaksin 2 dosis telah mencapai 50 persen.

Melansir Medical News Today, vaksin booster adalah dosis vaksin tambahan yang dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit. Hal ini karena efek beberapa vaksin dapat hilang seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Kisah Misteri Gunung Salak, Salah Satunya Dipercaya Sebagai Tempat Petilasan Prabu Siliwangi

Vaksin booster memungkinkan pada sistem tubuh untuk mengenali dan merespon virus penyebab penyakit dengan lebih cepat.

Ada dua alasan mengapa vaksin booster diperlukan. Pertama karena kekebalan tubuh berkurang seiring waktu. Kedua
karena adanya varian virus baru

Beberapa varian virus Covid-19 telah berevolusi untuk menghindari beberapa bagian dari respon imun kita. Meski demikian, virus tidak dapat menghindari seluruh bagiannya.

Baru-baru ini Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) secara resmi memberikan persetujuan kepada lima vaksin Covid-19 yang dapat digunakan sebagai booster atau dosis lanjutan homolog (vaksin booster sama dengan vaksin primer) dan heterolog (vaksin booster berbeda dengan vaksin primer) pada Senin 10 Januari 2022

Dalam penjelasannya, Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menguraikan, pihaknya sejak November 2021 telah melakukan pengkajian keamanan dan khasiat terhadap beberapa vaksin Covid-19 yang berpotensi menjadi vaksin booster.

Berdasarkan informasi melalui situs Pom.go.id, jenis vaksin yang digunakan untuk booster antara lain: Sinovac (CoronaVac), AstraZeneca, Moderna, Zifivax, dan Pfizer. Tentu, vaksin booster yang akan diberikan memiliki efek samping tersendiri di setiap jenisnya.

Baca Juga: Manfaat Dahsyat Minum Kopi Hitam Dapat Meningkatkan Fungsi Otak dan Cairan pada Pria Makin Joss

Jenis vaksin yang saat ini boleh dijadikan booster antara lain Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Zifivax, dan Moderna. Vaksin Sinovac bisa diberikan setelah 6 bulan, Astrazeneca setelah 3 bulan, Pfizer setelah 8 bulan dan Moderna setelah 1 bulan.

Lalu bagaimana efek samping vaksin booster tersebut?

Berikut ini 5 efek samping vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi booster.

1.Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac adalah vaksin pertama yang telah memperoleh izin penggunaan darurat pada Januari 2021 silam.

Efek samping vaksin Sinovac yang dialami setelah melakukan vaksinasi sinovac seperti nyeri bekas suntikan, nyeri pada otot, pembengkakan pada area suntikan, sakit kepala dan bisa menyebabkan diare.

3. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca ini memiliki efek samping yang ringan hingga berat yang bisa dialami siapa pun yang menggunakan vaksin ini. Efek samping yang dialami setelah melakukan vaksinasi AstraZeneca adalah nyeri bekas suntikan, sakit kepala, demam, tubuh menggigil, myalgia, malaise, nyeri sendi, hingga mengalami kelelahan.

3. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna atau vaksin mRNA memiliki efek samping yang tidak jauh berbeda dengan jenis vaksin lainnya. Efek samping dari vaksin Moderna ini seperti sakit kepala, lemas, demam, menggigil, ruam, nyeri otot dan mengalami mual.

Baca Juga: 70+ Kode Redeem FF 2022 Terbaru, Begini Cara Dapat Skin Tinju Api Beku Frozen Flame Punch

4. Vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer memiliki efek samping yang umum dan tidak berbeda jauh dengan merek vaksin lainnya yang digunakan di Indonesia. Efek samping tersebut seperti nyeri otot, nyeri sendi dan demam.

5. Vaksin Zifivax

Vaksin Zifivax yang dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical telah memenuhi izin penggunaan darurat pada Oktober 2021 silam.

Dari efek samping vaksin ini umumnya tidak jauh berbeda dengan vaksin lainnya yakni mengalami sakit kepala, demam, menggigil, hingga kelelahan.

Itulah informasi singkat mengenai 5 efek samping vaksin booster yang akan digunakan dalam program vaksinasi booster di Indonesia yang telah dimulai sejak Rabu, 12 Januari 2022.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Pom.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah