WASPADA, Perkembangan Virus Covid-19 Varian Omicron Berkembang 8 Kali Lebih Cepat

- 20 Desember 2021, 18:48 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ungkap  perkembangan virus Covid-19 varian Omicron berkembang 8 kali lebih cepat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ungkap perkembangan virus Covid-19 varian Omicron berkembang 8 kali lebih cepat /Youtube Kementerian Kesehatan RI

“Jadi, sudah mulai terjadi pergeseran populasi Omicron dengan paling banyak ada di Eropa,” ujar Budi.

Budi menyebutkan, negara yang saat ini memiliki kasus tertinggi adalah Inggris sebanyak 37.000 kasus. Diikuti Denmark 15.000 kasus, Norwegia 2.000 kasus, Afrika Selatan sebanyak 1.300 kasus, serta Amerika Serikat sebanyak 1.000 kasus.

Baca Juga: PECUNDANGI MALAYSIA, Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF, Simak Jadwalnya Berikutnya

Percepat vaksinasi

Lebih lanjut, dia menekankan telah terbukti bahwa kemampuan netralisasi virus pascainfeksi dan imunisasi menjadi menurun akibat adanya Omicron dibandingkan dengan jenis varian COVID-19 yang lainnya.

Sehingga, ada kemungkinan besar bahwa beberapa orang yang sudah divaksinasi lengkap maupun telah mendapatkan booster, tetap bisa tertular oleh Omicron.

Oleh sebab itu, guna mempersiapkan diri apabila Omicron semakin banyak berkembang di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengimbau agar masyarakat mempercepat vaksinasi untuk menghadapi kemungkinan masuknya Omicron ke dalam komunitas lokal tanpa memilih jenis vaksin yang diedarkan.

Baca Juga: Perbedaaan Varian Omicron dan Delta Lengkap Dengan Gejala, Pemerintah Siapkan Dua Tempat Karantina

Pihaknya juga akan memperkuat protokol kesehatan dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi. Melalui aplikasi itu, nantinya akan terlacak lokasi mana saja yang disiplin atau tidak dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Sehingga, publik bisa melihat lokasi-lokasi mana yang disiplin menggunakan dan lokasi-lokasi mana yang tidak disiplin menggunakan, mal-mal mana yang PeduliLindunginya aktif, sehingga aman. Kalau yang terkena bisa cepat di karantina, mal mana yang tidak menerapkan, sehingga risikonya lebih besar bagi pengunjung,” kata Budi.***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah