POLA Makan Salah Kaprah Saat Buka Puasa yang Justru Berpotensi Meningkatkan Gula Darah, Begini Penjelasannya

27 Maret 2024, 14:00 WIB
Waspada pola makan salah kaprah saat buka puasa yang justru berpotensi mengganggu kesehatan tubuh. /freepik.com/

DESKJABAR – Tanpa kita sadari seringkali terjadi pola makan yang salah kaprah saat berbuka puasa, termasuk di Ramadhan 2024 ini. Justru pola makan ini justru akan mengganggu kesehatan tubuh karena berpotensi meningkatkan gula darah dalam tubuh.

Padahal, menurut dokter speasialis gizi sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ)  dr. Tirta Prawita Sari, Sp. Gz, sejatinya berpuasa dapat membuat tubuh sehat.

Baca Juga: DI NGABUBURICH, Kamu Bisa Klaim Saldo DANA Rp 10 Juta Tak Perlu Harus Download Aplikasi Penghasil Uang

Mengutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Jakarta yani umj.ac.id, menurut dr. Tirta Prawita, puasa sangat bagus untuk tubuh melakukan pergantian energi. Sebab, saat kondisi normal tubuh hanya akan menggunakan energi dari asupan makanan yang kita makan.

“Ketika berpuasa tubuh akan mencari cadangan energi dan mulai membakar lemak yang berada di tubuh. Dalam beberapa kasus, salah satu penumpukan lemak berada di hati, jika itu menumpuk akan terjadi perlemakan hati,” ujarnya.

“Kemudian, pada saat berpuasalah, tubuh mengalami pembersihan karena pergantian energi tersebut,” lanjut dr.Tirta Prawita.

Makanan yang Harus Dihindari Saat Buka Puasa dan Sahur

Dr.Tirta Prawita dlaam kesempatan itu memaparkan sejumlah pola makanan dan jenis makanan yang perlu diperhatikan saat berbuka maupun bersantap sahur. Hal itu agar tubuh dapat memaksimalkan manfaat puasa.

Menurut Ketua Medical Education Unit (MEU) FKK UMJ ini, di antara sejumlah makanan yang perlu dihindari saat berpuasa yaitu makanan yang mengandung karbohidrat sederhana dan lemak jenuh karena dapat mengganggu manfaat puasa bagi tubuh.

“Makanan yang mengandung kedua hal itu, bisa membuat lonjakan gula darah dan hormon insulin yang akan menurunkan kadar glukosa darah akibatnya membuat seseorang akan kehilangan tenaga,” paparnya.

Untuk itu, dia menyarankan selama berbuka dan sahur, makanan yang dikomsumsi mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan tinggi serat. Kemudian, hindari makanan yang diolah dengan cara digoreng serta mengandung gula sederhana.

Pola Makan Salah Kaprah

Tirta juga mengatakan bahwa masih banyak masyarakat yang salah kaprah mengenai anjuran berbukalah dengan makanan yang manis.

Baca Juga: FGD OJK : Potensi Sektor Pertanian Jabar Sangat Besar untuk Mendorong Kemandirian dan Ketahanan Pangan

Menurutnya, masyarakat banyak yang salah kaprah tentang definisi tersebut. Kebiasaan yang sering dilakukan adalah berbuka dengan semua jenis makanan yang mengandung gula.

Tirta menjelaskan bahwa jika hanya makan dan minum dengan yang manis saja, tubuh tidak akan ada penghalang untuk mencegah terjadinya lonjakan gula darah.

“Dalam bulan Ramadan ini kita harus memaksimalkan manfaatnya jangan merusak dengan salah mengerti dari anjuran itu agar tidak hilang manfaatnya,” lanjut Tirta.

Tirta merekomendasikan makanan yang bisa jadi pilihan untuk berbuka dan bersantap sahur. Untuk berbuka, seperti Smoothies buah, susu, kurma, buah-buahan, dan yogurt. Selain itu, untuk sahur seperti sayur-sayuran, daging, dan ayam.

Tirta juga mengingatkan bahwa saat kita berbuka dan sahur dengan memakan makanan berat untuk tidak langsung tidur kurang dari 1-2 jam. Beri waktu tubuh untuk dapat mencerna makanan yang baru dikonsumsi saat berbuka dan sahur. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: umj.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler