Menuju Swasembada Daging , Pemerintah Dorong Peternakan Sapi Pasundan, Inilah Karakteristiknya

28 Januari 2021, 11:59 WIB
Kementerian Pertanian dorong peternakan Sapi Pasundan untuk menuju swasembada pangan daging sapi /Kementerian Pertanian/

 

DESKJABAR – Baru-baru ini harga daging sapi yang mahal menjadi perhatian khalayak, bahkan pihak Istana pun harus turun tangan untuk mengatasi kenaikan harga daging yang menjadi keluhan para pedagang.

Akibat harga daging sapi yang tinggi, para pedagang daging di wilayah Jabodetabek melakukan aksi mogok tidak berjualan pada 20 – 22 Januari 2021.

Untuk Jawa Barat sendiri, Gubernur  Ridwan Kamil menjamin di wilayahnya tidak akan kekurangan serta bisa mengurangi ketergantungan daging sapi impor.

Baca Juga: Awas, UNICEF Memperingatkan Pembelajaran Jarak Jauh Berisiko Ancaman Ini

Hal ini terjadi karena Jawa Barat sudah mendapat jaminan pasokan seribu ekor sapi dari Nusa Tenggara Barat.

Sebenarnya dalam upaya mewujudkan swasembada pangan, khususnya daging sapi, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian mendorong pengembangan sapi lokal khas Jawa Barat yakni Sapi Pasundan.

Pertengahan tahun 2020, Lementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus mendorong pengembangan ternak asli Indonesia, yakni Sapi Pasundan sebagai salah satu solusi pemenuhan kebutuhan pangan nasional yaitu daging sapi.

Baca Juga: Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Peringatkan Adanya Peningkatan Ancaman Penyerangan

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita menjelaskan Sapi Pasundan merupakan salah satu kekayaan ternak lokal Indonesia yang telah dipelihara secara turun-menurun oleh masyarakat peternak Jawa Barat sebagai sumber penghidupan.

Karakteristik Sapi Pasundan

Lalu, apa itu Sapi Pasundan dan bagaimana karakteristik atau ciri-cirinya sapi khas ini?

Adapun berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1051/Kpts/SR.120/10/2014 tentang Penetapan Rumpun Sapi Pasundan, inilah deskripsi rumpun Sapi Pasundan:

Baca Juga: Wakaf Uang Hanya Diinvestasikan untuk Produk Keuangan Syariah, Dirjen Bimas Islam Sebut Beberapa Di Antaranya 

  1. Nilai Strategis : Sapi Pasundan dipelihara secara turuntemurun dan telah menyatu dengan kehidupan masyarakat peternak selama ratusan tahun serta dijadikan sumber modal.
  2. Asal-usul : Hasil adaptasi lebih dari 10 (sepuluh) generasi antara Bos sundaicus/banteng/sapi bali, dengan sapi jawa, sapi madura dan sapi sumba ongole membentuk Sapi Pasundan.
  3. Sebaran asli geografis : Provinsi Jawa Barat meliputi Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi, Ciamis, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Indramayu, dan Purwakarta.

Baca Juga: Hati-hati! Abai Pakai Masker, Karyawan Bisa Kena Denda Rp250 Ribu

Karakteristik

  1. Sifat kualitatif
  2. Warna

1) Tubuh : Dominan merah bata, terdapat warna putih pada bagian pelvis dan keempat kaki bagian bawah (tarsus dan carpus) dengan batasan yang tidak kontras.

Terdapat garis belut atau garis punggung sepanjang punggung dengan warna lebih tua dari warna dominan.

Beberapa Sapi Pasundan jantan dapat mengalami perubahan warna dari merah bata menjadi hitam sesuai dengan dewasa kelamin (perubahan hormon androgen).

Baca Juga: Genjot Ekspor Kopi ke Jerman, Caranya Indonesia Harus Sesuaikan Selera Masyarakat Tujuan

2) Hidung : Hitam.

3) Ujung ekor : Hitam.

  1. Bentuk

-Tubuh : Segi empat.

-Kaki : Panjang dan kecil.

-Tanduk : Pendek, tidak seragam dan bervariasi dari kecil sampai besar.

Baca Juga: Drakor Komedi Romantis Starting Point of Dating Siap Memulai Syuting, Dibintangi Oh Hayoung Apink

4) Gumba/Punuk : Ada yang bergumba/punuk dan tidak bergumba/punuk.

  1. Sifat kuantitatif
  2. Ukuran tubuh

1) Tinggi pundak : Jantan : 115,74 ± 8,40 cm. Betina : 109,74 ± 6,30 cm.

2) Panjang badan : Jantan : 120,09 ± 9,80 cm. Betina : 110,09 ± 9,68 cm.

3) Lingkar dada : Jantan : 150,22 ± 11,76 cm. Betina : 138,22 ± 11,85 cm.

4) Bobot badan : Jantan : 240,40 ± 34,00 kg. Betina : 220,30 ± 22,00 kg.

  1. Umur dewasa kelamin : 25-30 bulan.
  2. Umur beranak pertama : 30-40 bulan.
  3. Jarak beranak : 1,1-1,3 tahun.
  4. Lama berahi : 12-17 jam.
  5. Siklus berahi : 18-24 hari.
  6. Informasi genetik : Terdeteksinya gen khas sapi bali, sapi sumba ongole, dan sapi madura pada sapi pasundan.

Sapi Pasundan juga memiliki ketahanan terhadap penyakit malignant catarrhal fever (MCF).***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler