DESKJABAR – Badan PBB yang mengurusi anak-anak UNICEF mendorong dibukanya pembelajaran tatap muka sebanyak-banyaknya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Alasannya, menurut pejabat UNICEF perwakilan Teluk, Eltayeb Adam, lonjakan pembelajaran jarak jauh karena pandemi Covid-19 telah menempatkan anak-anak pada risiko predator online.
Eltayeb Adam mengatakan, banyak anak muda tidak menyadari bahaya dan beberapa bahkan berisiko mengalami pelecehan.
Baca Juga: Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Peringatkan Adanya Peningkatan Ancaman Penyerangan
Untuk itu, Eltayeb meminta pemerintah dunia untuk memprioritaskan pembukaan sekolah, jika aman untuk melakukannya, sambil juga memastikan anak-anak terlindungi saat menggunakan internet.
Pandemi telah merusak sektor pendidikan, dengan lebih dari 90 persen siswa di seluruh dunia harus berada di rumah pada saat pemberlakuan pembatasan.
“1,6 miliar anak di seluruh dunia terdampak pandemi Covid-19 dan pembelajaran mereka terganggu,” kata Eltayeb.
Baca Juga: Drakor Komedi Romantis Starting Point of Dating Siap Memulai Syuting, Dibintangi Oh Hayoung Apink
“Mereka juga memiliki masalah seputar kesejahteraan dan kesehatan mental karena tidak dapat bergaul dengan anak-anak lain dan diisolasi,” ujarnya.