“Itulah sebabnya kami terus mengadvokasi agar sekolah tetap buka sebanyak mungkin.”
“Tentu saja Anda harus menerapkan langkah-langkah keamanan dan memastikan bahwa anak-anak aman, tetapi sekolah adalah tempat terbaik bagi anak-anak karena mereka akan dapat belajar lebih efektif dan pada saat yang sama bersosialisasi sebagai anak-anak,” ujar Eltayeb.
Akses pembelajaran
Menurut Unicef, lebih dari 30 persen anak-anak masih belum memiliki akses pembelajaran jarak jauh melalui platform digital, TV, atau radio. Sementara 24 juta anak diproyeksikan putus sekolah karena pandemi tersebut.
Baca Juga: Pasca Pandemi Covid-19, Ini Enam Bisnis Menggiurkan di Jawa Barat
Tetapi, mereka yang memiliki akses ke pembelajaran jarak jauh, seperti di di negara Uni Emirat Arab, menghadapi bahaya lain.
"Anak-anak juga bisa menjadi sasaran kekerasan, pelecehan, atau bahkan pelecehan seksual," kata Adam. "Kami bekerja dengan otoritas UEA untuk melihat bagaimana kami dapat mengatasi masalah ini."
Satu organisasi di Sharjah sudah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi ancaman tersebut. Departemen Keselamatan Anak (CSD) menyelenggarakan 12 lokakarya virtual bekerja sama dengan Polisi Sharjah dan Otoritas Pencegahan dan Keamanan Sharjah, untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak anak, keselamatan, dan keamanan siber.
Lebih dari 950 peserta, termasuk 830 anak-anak dan remaja, dan 120 orang tua hadir.
Baca Juga: Hari Ini Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Terkoreksi Kekhawatiran Stimulus AS