Pasca Pandemi Covid-19, Ini Enam Bisnis Menggiurkan di Jawa Barat

- 28 Januari 2021, 10:40 WIB
Bidan dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Lampung memasang alat kontrasepsi jenis implant kepada warga akseptor di Balai Penyuluh KB Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Rabu (20/1/2021). Pemasangan implant merupakan pelayanan rutin yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Lampung dan dilakukan dengan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Ardiansyah/foc.
Bidan dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Lampung memasang alat kontrasepsi jenis implant kepada warga akseptor di Balai Penyuluh KB Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Rabu (20/1/2021). Pemasangan implant merupakan pelayanan rutin yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Lampung dan dilakukan dengan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Ardiansyah/foc. /ARDIANSYAH/ANTARA FOTO

DESKJABAR – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, ada enam bisnis sektor usaha di Jawa Barat yang aka digarap pasca pandemi Covid-19 nanti.

Menurut Ridwan Kamil, di Wanaraja, Garut, Jawa Barat, Rabu, 27 Januari 2021, keenam sektor usaha tersebut adalah mendatangkan banyak investor asal China, bisnis kesehatan, ekonomi manufaktur, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan industri pangan.

Terkait bisnis layanan kesehatan, menurut dia, pangsanya sangat bagus berkaitan jumlah penduduk Jawa Barat yang sudah hampir 60 juta jiwa.

Baca Juga: Hari Ini Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Terkoreksi Kekhawatiran Stimulus AS

Bahkan, katanya, selama pandemi Covid-19 ini, tingkat kehamilan bertambah banyak. Namun pula, perceraiaman pun meningkat.

“Dampak pandemi virus corona, bisa mengembangkan 25 rumah sakit dan ratusan puskesmas,” ujarnya, ujar Ridwan Kamil, dikutip DeskJabar, saat panen perdana jagung dan peresmian smart green house PT Agro Jabar, di Desa wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.

Berikutnya, adalah ekonomi manufaktur berkaitan kemampuan penyediaan industri lokal. Juga ekonomi digital yang merupakan kebutuhan perkembangan zaman, serta ekonomi pertanian berupa industri pangan.

Baca Juga: Update Gunung Merapi, Sebagian Besar Warga Sudah Pulang ke Rumah Masing-Masing

Khusus urusan produksi pangan berkaitan penggunaan lahan, Ridwan Kamil, menyasar sejumlah hak guna usaha (HGU) perkebunan yang dianggapnya tak optimal ditanami.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah