Genjot Ekspor Kopi ke Jerman, Caranya Indonesia Harus Sesuaikan Selera Masyarakat Tujuan

- 28 Januari 2021, 11:41 WIB
kopi specialty
kopi specialty /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR - Negara Indonesia berupaya meningkatkan ekspor kopi ke negara Jerman. Salah satu caranya, dengan menyesuaikan kopi Indonesia dengan selera masyarakat Jerman.  

KBRI Berlin menggagas strategi uji cocok rasa kopi Jerman dan kopi Indonesia pada Rabu, 27 Januari 2021, untuk menyesuaikan ekspor kopi dari Tanah Air agar sesuai dengan selera masyarakat Jerman pada umumnya.

Acara coffee tasting tersebut diselenggarakan secara fisik dan virtual di dua tempat, yaitu aula KBRI Berlin, Jerman, serta Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Jakarta, dan dihadiri sekitar 100 peserta.

Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, di Berlin, Kamis, 27 Januari 2021,  mengatakan strategi itu dilakukan guna memaksimalkan ekspor kopi Indonesia ke Jerman, yang masih tertinggal jika dibandingkan dua negara eksportir kopi utama Eropa, yakni Brazil dan Vietnam.

Baca Juga: Hati-hati! Abai Pakai Masker, Karyawan Bisa Kena Denda Rp250 Ribu

“Kita ingin mengisi celah yang terlalu besar antara potensi produksi kopi Indonesia dan potensi pasar kopi di Jerman. Masyarakat Jerman adalah pencinta kopi, 75 persen di antaranya menikmati kopi di rumah. Jadi peluang pasar itu akan selalu ada dan terus meningkat, meskipun di saat pandemi seperti sekarang ini,” ujar Dubes Oegroseno seperti disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Berlin, dikutip Antara, Kamis.

Oegroseno menceritakan bahwa strategi uji cocok rasa kopi ini diawali dengan mengirimkan 24 sampel kopi yang paling laku di pasaran Jerman ke Indonesia.

Sampel tersebut kemudian diteliti pada kandungan, aroma, dan cita rasanya melalui kerja sama antara Kemlu RI dengan 5758 Coffee Lab (PT Belajar Kopi Bersama).

Dari proses itu, Coffee Lab akan membuat Katalog Rasa masing-masing sampel kopi. Kemudian, akan dicarikan kopi di Indonesia yang memiliki karakter yang serupa dengan katalog rasa dari sampel kopi yang sudah diteliti.

Baca Juga: Sruput Kopi Hitam atau Kopi Susu, Mana yang Paling Baik untuk Kesehatan Tubuh? Ini Penjelasannya

Dubes juga menyebutkan bahwa faktor harga juga menjadi penentu untuk pasar kopi di Jerman.

“Di sini rata-rata kopi biasa dijual dengan kisaran harga satu euro per kilogram. Sementara untuk specialty coffee dijual dengan harga sekitar tiga euro per kilogram,” ujar Oegroseno, merujuk pada kopi berkualitas tinggi.

Tak hanya bercerita tentang kopi Jerman dan potensi pasar kopi Indonesia di Jerman, Dubes Oegroseno, yang mendapatkan sertifikat barista di Specialty Coffee Association Europe juga mendemonstrasikan cara menyeduh kopi yang enak.

“Ini lebih enak dari kopi yang biasa saya minum di kafe-kafe,” kata Kristina, seorang peserta coffee tasting yang mencoba kopi buatan Oegroseno.

Baca Juga: Minuman Kopi Campur Rempah Sedang Sangat Digemari
 
Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa I Gede Ngurah Swajaya, mewakili Ketua Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi Kemlu RI. Dalam sambutannya Dirjen Ngurah menyampaikan bahwa kegiatan seperti itu akan terus dikembangkan dengan negara-negara lainnya.

“Kita ingin Indonesia dikenal dengan cita rasa kopinya yang enak,” tutur Dirjen Ngurah.

Kopi menjadi salah satu produk yang diprioritaskan promosinya oleh perwakilan-perwakilan RI di Jerman.

Sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia, Indonesia berupaya meningkatkan ekspor ke Jerman, yang merupakan pasar terbesar produk kopi di Uni Eropa dengan nilai mencapai 7,7 miliar dolar AS (sekitar Rp108,7 triliun).

Baca Juga: Kopi Luwak Asal Jawa Barat Dapat Menjadi Percontohan

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x