Kopi Luwak Asal Jawa Barat Dapat Menjadi Percontohan

- 28 Desember 2020, 16:15 WIB
Biji kopi bekas kotoran musang secara alami dan kopinya disangrai.
Biji kopi bekas kotoran musang secara alami dan kopinya disangrai. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR - Produksi kopi jenis Arabika kategori specialty asal Jawa Barat, yang dikenal sebagai Preanger Coffee, harus dapat menjadi percontohan produksi kopi nasional. Ini terutama untuk produksi kopi luwak, apalagu berpotensi mendatangkan banyak pembeli.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono, melalui siaran pers diterima DeskJabar, Senin, 28 Desember 2020, menyebutkan, luas areal kopi di Indonesia yaitu 1,2 juta ha dan 96% merupakan perkebunan rakyat.

Dikatakan, Jawa Barat memiliki kopi spesialti yaitu Java Preanger, dan didominasi oleh jenis kopi Arabika yang luas areal kopi di Jawa Barat seluas 44 ribu ha dan produksi pertahun sebesar 20 ribu ton.

Baca Juga: Kopi Specialty Asal Jawa Barat Diarahkan Menguasai Pasar Kafe Dunia

Kasdi menambahkan bahwa, "total serapan kopi dalam negeri yang diprediksi mencapai 300.000—350.000 ton, dari total produksi nasional 760 ribu ton. Ditjenbun mempunyai program Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah dan Daya Saing Perkebunan (GRASIDA), kita akan mendukung program tiga kali ekspor (Gratieks)".

Pemilik kedai dan usaha pengembangan Kopi Luwak Cikole yaitu Sugeng Pudjianto menyampaikan bahwa, "tempat ini sejak tahun 2015 lalu dijadikan tempat percontohan dan pusat sarana edukasi terkait penangkaran hewan luwak dengan penunjukan langsung oleh Kementerian Pertanian dan Asosiasi Kopi Luwak Indonesia", tutur Sugeng.

 Tidak heran jika tempat produksinya sering ramai mendapat kunjungan silih berganti dari wisatawan lokal maupun mancanegara, terutama dari Eropa, Asia, hingga Timur Tengah.

 Baca Juga: Kopi Asal Jawa Barat Diyakini Tetap Aman Ekspor ke Eropa

Peliharaan musang

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah