Kopi Asal Jawa Barat Diyakini Tetap Aman Ekspor ke Eropa

- 15 November 2020, 20:35 WIB
Penjemuran gabah kopi Jawa Barat untuk olahan jenis honey.
Penjemuran gabah kopi Jawa Barat untuk olahan jenis honey. /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR – Bisnis ekspor kopi Jawa Barat diyakini masih tetap akan tinggi peminatnya di Eropa, walau ada kopi asal daerah Indonesia lainnya, yaitu kopi Gayo, Aceh sebagian ditolak pasar benua tersebut.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika, kepada DeskJabar, di Bandung, Minggu, 15 November 2020, menyebutkan, terkait kandungan residu kimia dalam kopi, sebenarnya sudah ada edaran dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, agar para pelaku pekebun kopi mengurangi penggunaan herbisida glifosat.

Efek residu glifosat tersebut, dikatakan, menjadi residu dalam kopi yang dideteksi ekspor ke Eropa. “Namun untuk kopi Jawa Barat, penggunaan herbisida pada lahan kopi jarang sekali digunakan, apalagi pada lahan kopi menghasilkan,” ujar Hendi Jatnika.

Sampai saat ini, katanya,  masih jalan ekspor kopi Jawa Barat. Namun kejadian yang dialami sebagian kopi Gayo Aceh itu, menjadi perhatian bagi seluruh petani kopi di Jawa Barat.

Glifosat adalah zat pemusnah ilalang atau gulma yang banyak digunakan di lahan pertanian. Namun pihak Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian memberitahukan, bahwa terdapat bukti adanya efek beracun yang ditimbulkan zat tersebut bagi manusia dan terhadap lingkungan.

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Barat, Iyus Supriatna, menyebutkan, bahwa di Jawa Barat, dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman kopi, para petani setempat umumnya menggunakan cara-cara alami.

Baca Juga: Ekspor Kopi Jawa Barat Tetap Berjalan, Banyak Konsumen yang Kecanduan

Relatif aman

Ia mencontohkan, dalam mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman kopi, seperti diantaranya Hama Penggerek Buah Kopi (PBKo) Hypothenemus hampai dan Penyakit Karat daun kopi Hemeleia vastatrix, telah menggunakan Pestisida Nabati, seperti diantaranya Pestisida Neem(Azadirachtin) yang diekstrak dari Tanaman Nimba (Azadirachta indica), Pestisida Pyrethrins yang diekstrak dari Chrisanthenum  cinerariafolium, dan Pestisida Rotenone dari Derris elliptica, serta diantaranya juga menggunakan jamur Beauveria dan Trichoderma.  

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x