Jamur Beauveria bassiana (Bb) untuk pengendalian hama Penggerek Buah Kopi (PBKo).
“Sehingga dalam greenbean kopi nya tidak terkandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia,” ujar Iyus Supriatna.
Disebutkan, para petani pelaku agribisnis kopi Jawa Barat, pada umumnya telah mendapatkan cara pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman kopi, melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) yang difasilitasi oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
Salah seorang pebisnis kopi asal Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung Barat, Wildan Mustofa, ekspor kopi pada November 2020 ini, giliran ekspor besar kopi Indonesia adalah dari Sumatera Utara. Untuk Jawa Barat karena sudah mulai habis panen rayanya, ekspornya secara besar akan mulai kembali pada tahun 2021. ***
Baca Juga: Pengusaha Gelisah, Kopi Gayo Sudah Kehilangan 15 Persen di Pasar Eropa