Minuman Kopi Campur Rempah Sedang Sangat Digemari

- 25 Januari 2021, 20:58 WIB
Barista meracik kopi di kafe kopi Halu Halu Bandung Arcamanik Bandung,
Barista meracik kopi di kafe kopi Halu Halu Bandung Arcamanik Bandung, /Yuda Muhammad Zaelani/Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
 
DESKJABAR - Banyak cara dilakukan orang untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada musim hujan tinggi ini, untuk mencoba terhindar dari resiko tertular Covid-19.
 
Salah satunya adalah minum kopi dengan campuran bahan-bahan alami yang diketahui memiliki khasiat.
 
Adalah minum kopi yang dicampur oleh rempah-rempah, yang kini banyak digemari kalangan muda penggemar minuman kopi, terutama di Kota Bandung. Selain memunculkan sensasi cita rasa kopi, juga sebagai minuman kopi yang bermanfaat kesehatan.
 
 
Salah seorang praktisi bisnis kopi di Bandung, Iyus Supriatna, kepada DeskJabar, di Bandung, Senin, 25 Januari 2021 menyebutkan, ada perilaku konsumen akhir-akhir ini kelihatannya sedang mencoba minum kopi dicampur dengan produk yang bisa memberikan kebugaran.
 
Ia mencontohkan, suguhan minum kopi diantaranya dicampur dengan collagen nabati dan tanaman penyegar seperti diantaranya, kayu manis, kapulaga, jahe, dan lainnya.
 
"Sepertinya, inovasi racikan minum kopi seperti ini juga memunculkan cita rasa dan khasiat meningkatkan daya tahan tubuh. Apalagi semasa musim hujan di musim pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
 
 
Bisnis kopi
 
Iyus Supriatna yang juga Ketua Bidang Komoditas Kopi, Teh, dan Kakao Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Jawa Barat, juga menyebutkan, khusus untuk ekspor kopi, situasi perdagangan kopi, baik pasar domestik maupun ekspor akhir-akhir ini sudah mulai berangsur tumbuh kembali.
 
"Cuaca musim hujan tinggi di awal tahun ini, tidak terlalu berpengaruh, karena pada umumnya tanaman kopi sudah masuk ke periode pembesaran buah," ujarnya.  
 
Sementara itu, sejumlah desa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengembangkan produk kopi sebagai komoditas unggulan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desanya.
 

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Garut Ardhy Firdian di Garut, Minggu, mengatakan beberapa desa, yang wilayahnya memiliki kebun kopi, sudah mengembangkannya menjadi produk usaha unggulan.

"Mereka memiliki potensi yang cukup besar di samping melihat juga bahwa komoditas (kopi) ini memiliki prospek ekonomi yang sangat bagus," kata Ardhy.

Ia menyebutkan desa yang sudah mulai mengembangkan potensi kopi di daerahnya yaitu di Kecamatan Cisurupan, Pasirwangi, Cikajang, Tarogong Kaler, dan Malangbong.
 
Baca Juga: Akibat Sering Memalak, Dua Anggota Ormas Dikeroyok, Namun Pengeroyoknya Ditangkap Polisi

Pemerintah daerah, kata dia, selama ini terus mendorong pengembangan produksi kopi dari Garut, berikut melakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas kopi mulai dari panen sampai pembentukan kelompok taninya.

"Sebagai pembina komoditas, kita tetap fokus pada upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas biji kopi yang dihasilkan melalui pembinaan di aspek budi daya, pascapanen, serta kelembagaan kelompok taninya," kata Ardhy.

Ia menyampaikan saat ini pemerintah desa lebih banyak mengembangkan jenis kopi arabika yang sudah melakukan tahapan pengemasan atau siap jual melalui BUMdes. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x