Brimob Berulang Tahun ke-75, Sejarah Panjang Pasukan Elite Polri Ini Sejak Masa Pendudukan Jepang

- 14 November 2020, 08:20 WIB
Upacara pensucian Dhuaja Satya Dhira Jati di Mako Satbrimob Polda Jatim, 13 November 2020/korbrimob.polri.go.id
Upacara pensucian Dhuaja Satya Dhira Jati di Mako Satbrimob Polda Jatim, 13 November 2020/korbrimob.polri.go.id /korbrimob.polri.go.id/

Tepat pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Tk. I. Mohammad Jasin, saat berlangsung apel pagi yang diikuti oleh semua anggota Polisi Istimewa dan pegawai lainnya di Markas Kesatuan Polisi Istimewa, membacakan teks dari pasukan Polisi Istimewa yang berbunyi,“Oentoek bersatoe dengan rakjat dalam perjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menjatakan Poelisi sebagai Poelisi Repoeblik Indonesia“.

Polisi Istimewa adalah cikal bakal berdirinya Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang pada saat pemerintahan Jepang disebut dengan Tokubetsu Keisatsu Tai. Setelah menyatakan Proklamasi Kepolisian, lalu Polisi Istimewa memperbanyak dan menyebarluaskan teks tersebut dengan cara ditempelkan di tempat-tempat yang ramai, dapat dibaca dan dapat dikunjungi orang.

Selain menempelkan teks Proklamasi Kepolisian, Polisi Istimewa juga menempelkan teks Proklamasi Kemerdekan Republik Indonesia. Tindakan selanjutnya adalah mengganti pimpinan Polisi Istimewa dari Jepang yaitu Sidookan Takata dan Fuko Sidookan Nishimoto. Kepemimpinan di Markas Polisi Istimewa kemudian berada di bawah kendali Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin.

Setelah setahun lebih Polisi Istimewa berkiprah di garda depan dalam aneka perebutan fasilitas militer dan tempat-tempat strategis di pulau Jawa dan Sumatera, pada tanggal 14 November 1946 seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig) atau sekarang terkenal dengan sebutan Brigade Mobile (Brimob).

Bedasarkan surat keputusan Departemen Kepolisian Negara No. Pol. 13 / MB / 1959 tanggal 25 April 1959 maka kesatuan Mobile Brigade (Mobrig) diubah susunannya menjadi tingkat batalyon. Koordinator Mobile Brigade daerah menjadi Komandemen Daerah dan koordinator Mobile Brigade Jawatan Kepolisian Negara diubah menjadi Komandemen Mobile Brigade Pusat (Komopu).

Pembentukan pasukan Ranger (Pelopor)

Dalam menghadapi tantangan, terutama karena banyaknya pemberontakan dan separatisme, pimpinan Mobrig memandang perlu pembentukan pasukan khusus yang mempunyai kemampuan khusus pula. Maka, sekitar 1954-1959 mulai dirintis pembentukan pasukan Ranger (Pelopor).

Baca Juga: Sembilan K-Drama Medis Ini Selain Bikin Baper Bisa Menginspirasi Kamu Jadi Dokter

Setelah selesai mengikuti pendidikan di SPMB Porong Watu kosek, sebagai penutup rangkaian proses pendidikan para siswa pendidikan Ranger wajib mengikuti tes mission atau praktik langsung ke medan perang. Jika ujian akhir bisa dilewati dengan baik, selesailah proses pendidikan Ranger.

Pada akhir 1959, SPMB mampu membentuk tiga Kompi Ranger. Pendidikan Ranger terakhir angkatan ke-6 berlangsung pada tahun 1961. Setelah itu, Ranger berubah nama menjadi Pelopor.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara korbrimob.polri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah