Lantas bagaimana Islam memandang kebiasaan bukber serta potensi pamer peserta yang terjadi di dalamnya?
Penjelasan anggota LBM PBNU Idris Mas'udi
Berikut ini adalah penjelasan anggota Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Idris Mas'udi perihal bukber dan kebiasaan pamer sebagian orang, seperti yang dilansir Antara, Rabu, 3 April 2024.
Idris Mas'udi menjelaskan, pada dasarnya buka bersama merupakan sesuatu yang baik, terlebih jika diniatkan untuk kebersamaan atau memberikan makan bagi orang lain yang berpuasa.
Hadis riwayat Imam al-Tirmidhi menyebutkan bahwa orang yang memberikan makan orang lain yang berpuasa akan mendapatkan pahala sebagaimana orang yang berpuasa tersebut.
"Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."
Namun, menurut Idris Mas'udi, jika perbuatan baik itu diniatkan untuk hal-hal yang tidak baik seperti riya (ria) atau pamer harta kekayaan dan karier, maka hal itu justru menjadi tidak baik.
Ia menegaskan, Islam melarang perbuatan riya atau pamer dalam bentuk apapun, bahkan termasuk pamer ibadah. Riya dalam Islam termasuk dosa besar.
Para ulama mengimbau umat Islam senantiasa berlatih untuk menghindari riya yang tidak sengaja dilakukan.
Misalnya, menyembunyikan amal ibadah dari orang lain, selalu berusaha menghadirkan Allah SWT di dalam hati saat melakukan hal-hal baik, atau mengingat-ingat bahwa riya adalah dosa besar.