SIMAK, Niat Mandi Puasa Ramadhan dan Tata Caranya Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

- 10 Maret 2024, 11:13 WIB
Niat mandi puasa Ramadhan 2024 dan tata cara serta penjelasan menurut Ustadz Adi Hidayat
Niat mandi puasa Ramadhan 2024 dan tata cara serta penjelasan menurut Ustadz Adi Hidayat /Augustinus Martinus Noppe/Pexels


DESKJABAR - Niat mandi puasa Ramadhan 2024 harus dipahami biar sesuai tuntutan agama Islam. Keramas adalah perawatan terhadap rambut dengan melakukan aktivitas mencuci rambut dan kulit kepala menggunakan sampo.

Namun diawal bulan puasa Ramadhan mandi keramas menjadi hal yang sering dilakukan sebagai tanda masuk bulan suci Ramadhan yang merupakan bulan suci dan sebagai umat Islam harus bersih bersih engan ditandai keramas.

Dalam proses mandi puasa Ramadhan ada tata caranya, begitu juga ada niat untuk melaksanakannya. Keramas sebenarnya mengandung arti membersihkan rambut dengan produk pembersih lain dengan mencampurnya dengan air dengan meremas-remas kulit kepala untuk seterusnya dibilas menggunakan air sehingga bersih.

Baca Juga: Awal Ramadhan 2024 Ada Perbedaan Namun Lebaran 2024 Akan Sama, Ini Penjelasan BRIN

Jangan diabaikan niat dan tata cara mandi puasa Ramadhan atau mandi adus sebelum puasa Ramadhan 2024 biar afdol. Kesucian puasa yang ditandai dengan keramas mandi besar menjadi salah satu simbol kita siap untuk memasuki bulan suci Ramadhan.

 

Inilah Mandi Puasa Ramadhan 2024

Nawaitu guslal lidhukulissyiami romdhoona hadihisanati sunatallillahi ta'alla.

Artinya: Aku berniat mandi sunat bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.

Tata cara mandi besar puasa Ramadhan tidak jauh berbeda dengan mandi-mandi besar yang lainnya, baik yang sunah maupun yang wajib.

 

Tata cara dan bacaan mandi junub

Mandi junub atau mandi besar wajib dilakukan ketika sudah melaksanakan hadas besar.
Umat muslim harus paham tutorial mandi junub atau mandi besar agar tidak salah dalam mengerjakannya.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan secara lengkap tutorial mandi junub atau mandi besar yang harus diketahui.

Jangan sampai umat muslim tidak tahu tutorial atau cara mandi junub atau mandi besar sesuai dengan ketentuan fikih.

Inilah tutorial atau cara mandi junub atau mandi besar yang dijelaskan secara jelas oleh Ustadz Adi Hidayat.

Dalam YouTube Adi Hidayat Official dengan judul ‘Tutorial Mandi Besar (Mandi Junub) - Ustadz Adi Hidayat’ menjelaskan hal tersebut.

Kata Ustadz Adi Hidayat, tuntunan mandi junub atau mandi besar, atau mandi janabah penting diketahui setiap muslim.

Umat muslim dan muslimah harus mengetahui cara mandi junub atau mandi besar sesuai dengan tuntunan fiqih.

Mandi junub atau mandi besar dilakukan oleh laki laki yang telah mengalami mimpi tertentu.
Atau perempuan yang bersuci selepas haid atau nifas, atau suami istri yang sudah berhubungan seksual. Dan hal hal sejenis lainnya.

"Aisyah RA memberikan contoh seperti yang disaksikannya dari Nabi SAW, yang dengan itu memberi petunjuk kepada kita bagaimana cara mandi junub Nabi SAW," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Keliling Kota Lebih Hemat! Promo Sewa Mobil di tiket.com Ada Diskon hingga Rp150 Ribu Berlaku sampai 13 Maret

Adalah Rasulullah SAW apabila beliau melakukan mandi junub atau mandi besar maka beliau akan memulai dengan,

1. Mencuci telapak tangannya dahulu.

2. Menuangkan dengan tangan kanannya ke tangan kirinya sejumlah air tertentu ( misalkan 1 gayung) untuk membersihkan kemaluannya.

3. Menunaikan wudhu, seperti wudhu ketika akan menunaikan sholat.

4. Mengambil air, kemudian air tersebut digunakan menyela-nyela ke bagian dalam rambut kepalanya dengan jemarinya supaya meresap air ke sela sela rambut kulit kepala hingga merata dengan baik.

5. Barulah kemudian disiramkan sejumlah air tertentu ke atas kepalanya.

6. Disiramkan sebanyak 3 kali basuhan sehingga air meresap ke kulit kepala secara sempurna ke bagian sela dan pori.

7. Lalu menyempurnakan dengan membasuh seluruh tubuhnya dimulai dari sebelah kanannya, kemudian sebelah kirinya secara keseluruhan.

"Di sini boleh dilanjut seperti mandi biasanya, memakai sabun dan sebagainya," kata Ustadz Adi Hidayat.

8. Di akhir, barulah membasuh ke dua kaki beliau.

Boleh berpindah ke bagian lantai yang bersih, kemudian cuci kaki dan sela sela jari seperti hal nya mencuci kaki ketika berwudhu. Selesai.

Baca Juga: Kode Redeem FF Awal Ramadan 2024, M1887 Bunny's Order Fix Jadi SG 2 Gratis, Kaos Turtleneck Kembali Rilis

Di hadist Bukhari no. 248 menerangkan bahwa Nabi SAW ketika di bagian berwudhu beliau tidak mencuci kedua kakinya.

Melainkan mengakhirkan mencuci kedua kakinya setelah selesai menyempurnakan membasuh seluruh tubuhnya.

Di hadist kedua Bukhari no. 262 atau 272 Beliau menyempurnakan wudhu dan menyempurnakan air ke semua bagian tubuhnya.

Baik keduanya tidak ada masalah. Hanya perbedaan sedikit dalam membasuh kaki apakah mau diawal atau diakhirkan, keduanya sah-sah saja.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah