"Siapa yang akan membisikkan kepadanya, sebab dalam Islam pembisik itu sangat luar biasa pengaruhnya," kata Buya Yahya.
Pengaruh orang yang menjadi pembisik pada pemimpin itu sangat luar biasa. Karena jika pembisiknya membisikan yang salah akan melahirkan kebijakan yang salah.
Dan sekarang ini pembisik tersebut kata Buya Yahya bisa dimaknai dengan partai pendukung pemimpin itu sendiri. Dan juga orang orang yang ada di kiri dan juga kanannya.
Baca Juga: Istri Wajib Tahu! Ini Perbuatan Dosa Terhadap Suami dalam Kehidupan Sehari-Hari
4. Tidak Ada Kepentingan Pribadi
Kriteria yang keempat dalam memilih pemimpin itu harus dipastikan tidak ada kepentingan pribadi. Tetapi untuk kepentingan yang lebih besar yakni untuk kepentingan masyarakat.
Kata Buya Yahya, dalam memilih pemimpin itu jangan karena ada kepentingan pribadi. Misalnya, karena dia akan membangun pondok maka kita pilih, bukan karena dia memberi kita uang baru kita pilih.
"Jangan anda memilih pemimpin itu karena kepentingan pribadi," kata Buya Yahya.
5. Minta Petunjuk Allah SWT
Kriteria yang ke lima dalam memilih pemimpin itu harus minta petunjuk terlebih dahulu kepada Allah SWT. Caranya bisa dengan melaksanakan sholat istikharah terlebih dahulu.
Dan setelah meminta petunjuk kepada Allah SWT, kata Buya Yahya juga harus memperhatikan kriteria lainya yang sudah dijelaskan terlebih dahulu.
Kata Buya Yahya dalam memilih pemimpin itu kita sebagai masyarakat harus tahu dulu siapa calon pemimpin yang akan kita pilih.