Sementara itu Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mencatat sejumlah fenomena iklim ekstrem yang terjadi pada tahun 2022.
Rata-rata suhu permukaan daratan dan lautan bumi pada tahun 2022 adalah 1,55 derajat F (0,86 derajat C) di atas rata-rata abad ke-20 sebesar 57,0 derajat F (13,9 derajat C). Angka ini merupakan tertinggi keenam di antara semua tahun dalam catatan tahun 1880-2022.
Kondisi iklim tahun 2022 juga menandai tahun ke-46 berturut-turut (sejak 1977) dengan suhu global naik di atas rata-rata abad ke-20. Rekor 10 tahun terhangat semuanya terjadi sejak 2010, dengan sembilan tahun terakhir (2014-2022) di antara 10 tahun terhangat.
Suhu permukaan Belahan Bumi Utara pada 2022 juga merupakan yang tertinggi keenam dalam rekor 143 tahun pada 1,98 derajat F (1,10 derajat C) di atas rata-rata. Suhu permukaan Belahan Bumi Selatan untuk tahun 2022 adalah rekor tertinggi ketujuh pada 1,10 derajat F (0,61 derajat C) di atas rata-rata.
Adapun temuan akibat iklim ektrem yang terjadi sepanjang tahun 2022 adalah :
1.Kandungan panas laut global (OHC) mencapai rekor tertinggi: Kandungan panas laut bagian atas, yang membahas jumlah panas yang tersimpan di 2.000 meter bagian atas lautan, mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022, melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2021.
2.Es laut kutub menipis: Luas (cakupan) es laut Antartika tahunan 2022 hampir mencapai rekor terendah di 4,09 juta mil persegi.
3.Desember 2022 hangat: Suhu rata-rata di permukaan daratan dan lautan global pada bulan Desember adalah 1,44 derajat F (0,80 derajat C) di atas rata-rata abad ke-20.