SEA Games 2022 : Kontingen Indonesia Keluhkan Sulitnya Makanan Halal di Vietnam, Makanannya hanya Beginian..

- 16 Mei 2022, 12:50 WIB
ilustrasi makanan halal, ikan salmon/Harus serba selektif mencari makanan halal di Vietnam, sebab sebagian besar makanan yang biasa ada di Indonesia hampir tidak ada di Vietnam. Makanannya hanya beginian
ilustrasi makanan halal, ikan salmon/Harus serba selektif mencari makanan halal di Vietnam, sebab sebagian besar makanan yang biasa ada di Indonesia hampir tidak ada di Vietnam. Makanannya hanya beginian /Pixabay/cattalin/

DESKJABAR - Kontingen Indonesia, mulai dari atlet dan official dari beberapa cabang olahraga yang mengikuti  SEA Games 2022 di Vietnam mengaku kesulitan mencari makanan halal di Vietnam.

Hal itu seperti dikeluhkan Manajer tim kickboxing Indonesia, Neneng Nurosi Nurasjati.

Neneng mengatakan harus serba selektif mencari makanan halal di Vietnam, sebab sebagian besar makanan yang biasa ada di Indonesia hampir tidak ada di Vietnam.

Menurutnya, di hotel tempat singgah, Neneng tidak bisa membedakan mana makanan halal dan tidak.

Baca Juga: Profil 7 Pemain Voli Putri Andalan Indonesia pada SEA Games 2022, Cantik Bagaikan Bidadari, Asal Klub

"Baru dua hari lalu ada space untuk muslim, tapi itu pun hanya sedikit, dan seperti tidak ada pilihan," kata Neneng seperti dikutip dari Antara, Senin,16 Mei 2022.

Neneng mengatakan, di Vietnam berbeda seperti dengan di Filipina pada SEA Games 2019, terlihat makanan untuk muslim dan non muslim karena pihak hotel telah mengklasifikasikan sebelumnya.

"Saya sudah menyampaikan kepada LO, LO kan menyampaikan kepada Organizing Committee di sini. Organizing Committee kan pastinya langsung ke hotel, cuman saya tidak tahu kalau di hotel kok bisa lambat," kata Neneng.

Makanan di Vietnam hanya begitu - begitu aja, antara lain ada babi dan lainnya. Beberapa makanan lain yang dipastikan halal ada yang pakai minyak babi.

Baca Juga: Yolla Yuliana, Pemain Voli Putri SEA Games 2022 Tak Bisa Berkutik saat Laga Indonesia vs Thailand SKOR 3-0

Akhirnya, Neneng mengatakan bahwa dirinya dan beberapa atlet dan pelatih memilih makanan yang sudah pasti - pasti halal saja, seperti salad buah, telur rebus dan itupun harus selektif.

"Saya juga selektif buat yang digoreng-goreng, masih tanya ini pakai minyak babi atau enggak," kata Neneng.

"Tapi kebetulan saya juga bawa makanan dari Indonesia, bawa abon, itu saja." katanya menambahkan.

Apakah ketersediaan makanan menganggu dengan akselerasi mereka, misalnya berpengaruh ke pertandingan?

Baca Juga: 2 Nama Tempat di Garut Utara Pemberian Prabu Siliwangi, Abadi hingga Sekarang dan Menjadi Daerah Maju

Menurut Neneng tidak. Belum lama ini pun kata dia, tim nasional kickboxing baru saja menuntaskan pertandingan cabang olahraga dengan dua emas, satu perak dan satu perunggu.

"Sama sekali tidak mengganggu, kebetulan yang nasrani juga banyak. Selain itu, mereka juga tidak bisa banyak makan karena kondisi setiap hari itu harus timbang berat badan," kata Rossi.

"Makanan yang cukup juga masih ada yang halal, cuman memang lagi-lagi harus selektif," ujarnya menambahkan.

Keluhan senada diutarakan Timnas Futsal Indonesia.

Iin Nurindra, Wakil dari Federasi Futsal Indonesia mengatakan di hotel tempatnya tinggal, di provinsi Ha Nam, sekitar satu jam dari pusat kota Hanoi, semua makanan digabung menjadi satu meja buffet.

Dan itupun menjadi keluhan tim dari Malaysia.

"Malaysia komplain, besoknya dipisah, sehari masih ada meja terpisah walaupun menunya jadi minoritas, misalnya cuman bakmi goreng, nasi sama ayam goreng," kata Iin.

"Mungkin mereka agak bingung, halal itu bagaimana, agak susah ya kalau bercerita halal sebenarnya, akhirnya kita bilang, pokoknya ayam, jangan pork." katanya menambahkan. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah