Raden Walangsungsang bersama adiknya Rarasantang. Keduanya adalah putra Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran, dan pernah berguru agama Islam kepada Syekh Datuk Kahfi selama tiga tahun di Gunung Amparan Jati Cirebon.
Setelah cukup berguru ilmu agama Islam, atas saran Syekh Datuk Kahfi, Walangsungsang bersama adiknya Rarasantang berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.
Keberangkatan Rarasantang dan Walangsungsang ke tanah Suci Mekkah diperkirakan terjadi antara tahun 1446-1447 atau satu abad setelah Bratalegawa.
Dalam perjalanan ibadah haji itu, Rarasantang menikah dengan Syarif Abdullah, Sultan Mesir dari Dinasti Fatimiyah.
Dari pernikahannya dengan Syarif Abdullah itulah Rarasantang memiliki dua anak yaitu Syarif Hidayatullah (1448) dan Syarif Arifin (1450).
Setelah melaksanakan Ibadah haji, maka Walangsungsang kemudian berganti nama menjadi Haji Abdullah Iman,
Sementara Rarasantang berganti nama menjadi Hajjah Syarifah Mudaim.***