DESKJABAR - Bulan suci Ramadhan 1443 H hanya tingga menghitung hari. Bulan depan, bulan yang sangat ditunggu oleh seluruh umat muslim di dunia itu akan segera tiba.
Agar puasa Ramadhan sesuai dengan syariat ajaran Islam, tentu saja puasa Ramadhan harus dijalani dengan segala keikhlasan
bukan hanya sekedar menahan rasa lapar dan dahaga di siang hari.
Banyak hal yang harus diketahui agar puasa Ramadhan diterima Allah SWT. Termasuk di antaranya, diterima tidak jika kita puasa tapi mandi junubnya setelah sahur (mendahulukan sahur dulu) atau setelah adzan Subuh karena kesiangan.
Baca Juga: HOT NEWS KASUS SUBANG: Wahyu Kepala Sekolah Yayasan yang Menghilang AKHIRNYA DITEMUKAN
Ustadz Abdul Somad alias UAS dalam video di kanal Youtube Cahaya Islami 26 yeng berjudul: 'APAKAH SAH PUASA MANDI JUNUB SETELAH SUBUH' yang diunggah pada 1 Mei 2020 menjelaskan begini:
Kata Ustadz Abdul Somad atau UAS, ada hadist yang diriwayatkan oleh Sayidatuna Umul Mukmin Aisyah RA: (Satu hari) datang seorang laki-laki menjumpai Nabi Muhammad SAW.
Laki-laki itu berkata: "Aku ketika bangun pagi dalam keadaan junub belum mandi wajib. Dan saya mau puasa".
"Apa jawab Nabi SAW, Aku (kata Nabi SAW) pernah juga bangun pagi dalam keadaan junub. Lalu aku mandi wajib dan aku berpuasa", ungkap Ustadz Abdul Somad alias UAS.
Namun rupanya laki-laki itu tidak menerima atau kurang puas dengan jawaban Nabi SAW itu.
"Lalu ia (laki-laki itu) mengatakan: Ya Rasulullah engkau tak sama seperti kami. Engkau kan Nabi, dosamu yang lalu, yang akan datang sudah diampunkan Allah SWT", kata Ustadz Abdul Somad alias UAS.