DESKJABAR - Hingga saat ini memasuki bulan ketujuh penyelidikan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat, kepolisian sudah memeriksa total 100 orang saksi lebih.
Berawal dari 25 saksi, kemudian bertambah menjadi 55 saksi, 69 saksi dan kabar terakhir sudah ada 106 orang lebih saksi yang dipanggil dan diperiksa terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Dari 25 saksi awal termasuk di dalamnya Yosef, Mimin (istri muda Yosef), Yoris (anak Yosef) dan Muhammad Ramdanu alias Danu karyawan yayasan, terdapat nama Wahyu.
Wahyu adalah kepala sekolah yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional, yang merupakan salah seorang saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, tepatnya di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak.
Baca Juga: PERSIB BANDUNG HARI INI David da Silva Diragukan, Roberts Alberts Waspadai Kebangkitan Persiraja
Sosok Wahyu sebelumnya ramai dibicarakan karena usai pemeriksaan di Polres Subang dalam kapasitasnya sebagai saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tiba-tiba “menghilang”.
Sejak terkahir diperiksa di Polres Subang pada 30 November 2021 bersama dengan dua saksi lainnya, Wahyu memang bak ditelan bumi. Sulit ditemui keberadaannya baik oleh awak media maupun oleh sejumlah pemerhati kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Seiring dengan menghilangnya Wahyu, muncul dugaan motif yang terkait dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional, dimana kedua korban kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yakni Tuti Suhartini dan Amallia Mustika Ratu alias Amel menduduki jabatan penting di yayasan tersebut.