Network
DESKJABAR- Lewat ujian yang diberikan Allah kepada umatnya niscaya akan digugurkan dosanya jika dihadapai dengan kesabaran, kata Syekh Ali Jaber.
Menurut Syekh Ali Jaber, begitupun jika umatnya menghadapi ujian yang diberikanNYA, dihadapi dengan keikhlasan niscaya pula Allah mengangkat derajat umatNYA.
Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya. Mengutif dari kanal YouTube milik Safira Media, berjudul DI NAIKAN DERAJAT NYA SETELAH MENDAPATKAN UJIAN - SYEKH ALI JABER.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar, Bila Ingin Tubuh Kita Selalu Sehat, Benahi Dulu Pencernaan
Baca Juga: Aa Gym, Doa Pendek Agar Memiliki Hati yang Lapang, Insya Allah dengan Doa Ini Semua Akan Terselesaikan
Allah memiliki segala sifat. Lalu kenapa Allah uji umatnya. Jawabnya adalah karena Allah maha suci. Dan Allah berkehendak hambaNYA ingin menjadi hamba yang suci pula.
Dibalik semua itu, kata Ali Jaber, kenapa kita kurang bersyukur kepada Allah.
"Karena syukur merupakan ibadah. Barang kali kita kurang bersyukur, itulah mendatangkan wabah dan bala ini," ungkapnya.
Ditambahkan, Allah tidak suka dan tak berkenan menguji umatNYA. Tapi prilaku manusialah yang mendatangkan bala, prilaku manusialah yang mendatangkan adzab.
"Prilaku manusia pula yang mendatangkan musibah. Allah tidak suka membebani hambanya," tuturnya lagi.
Berati, jelas Ali Jaber, yang menentukan semua itu adalah prilaku manusia. "Bagaimana akhlaq manusia selama dia hidup, selama dia bernafas," imbuhnya .
Jika ingin mengetahui akhlaq seseorang, tambah Ali Jaber, bukan disaat lagi senang atau bukan pula disaat lagi santai atau disaat lagi bebas.
"Tapi diuji ahlaqnya ketika tertekan dengan ujian itu," ungkapnya.
Halnya dalam musim pandemi ini. Bagaimana sikap kita. Bagaimana ahlaq kita. Apakah kita menerima dengan lapang dada.
Baca Juga: Istri Tidak Mau Diajak Berhubungan Badan: BOLEHKAH SUAMI MINTA CERAI? Buya Yahya Menjawab
Baca Juga: INFO Terbaru Kasus Pembunuhan Subang, Kuasa Hukum Danu dan Pengacara Yosef Yoris Berseteru ? Ini Penyebabnya
Inilah hikmah yang diambil dari semua itu. Saat berada di rumah dengan kebiasaan baru, tutur Ali Jaber, kita bisa berada di tengah-tengah keluarga.
"Bahkan bisa banyak meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal baik guna beribadah," jelasnya.
Sebelum adanya kebiasaan baru ini, kadang kita jauh dengan keluarga hingga kurang merasakan kebersamaan dengan keluarga.
"Bahkan saking sibuknya di luar sana, ada yang tidak kenal anak sama bapaknya atau sebaliknya. Inilah hikmah dari semua itu," jelasnya lagi.
Inilah salah satu ujian yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Tapi mengapa Allah menguji dengan ujian ini, tutur Ali Jaber, sebagai umatNYA, Allah menginginkan kita ada dalam kesucian.
"Dibalik terjadinya musim pandemi ini kita bisa lebih banyak diam di rumah. Dan itu artinya waktu untuk beribadah lebih banyak," tandasnya. ***
