Sebagai seorang kiai, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari cukup mumpuni dalam strategi perang.
Sejumlah orang memandang bahwa keputusan Kiai Hasyim merupakan simbol ketundukan kepada Jepang, padahal guru para kiai di tanah Jawa ini ingin mempersiapkan para pemuda secara militer melawan agresi penjajah ke depannya.
Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW, Benarkah Mengucapkan Selamat tidak akan Masuk Neraka? Buya Yahya Menjawab
Baca Juga: 15 Sabda Nabi Muhammad SAW Buat Inspirasi Kehidupan Manusia yang Lebih Baik di Maulid Nabi 2021
Akhirnya Jepang menyerah kepada sekutu. Namun Indonesia menghadapi agresi Belanda II.
Di saat itulah para pemuda Indonesia melalui Laskar Hizbullah, dan lain-lain sudah siap menghadapi perang dengan tentara sekutu dengan bekal pelatihan militer ‘gratis’ oleh tentara Jepang.
KH Saifuddin Zuhri dalam Berangkat dari Pesantren (2013) mencatat, saat itu Angkatan pertama latihan Hizbullah di daerah Cibarusa, dekat Cibinong, Bogor awal tahun 1944 diikuti oleh 150 pemuda.
Meskipun pelatihan Hizbullah sangat minim sekali, namun tidak mematahkan tekad perjuangan demi kemerdekaan negara yang tidak bisa mengandalkan kekuatan politik saja.
Baca Juga: 50 Kata-kata Mutiara Maulid Nabi 2021, Lengkap dengan Bahasa Inggris Cocok untuk Caption Sosmed
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Beri Ucapan Selamat Maulid Nabi 2021: Tetap Semangat dan Berjuang di Masa Sulit