Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021 Lengkap, Bentuk Resolusi Jihad dan Perjuangan Bangsa RI

- 20 Oktober 2021, 06:49 WIB
Hari Santri Nasional 2021 diperingati setiap 22 Oktober lahir dari resolusi jihad bangsa RI
Hari Santri Nasional 2021 diperingati setiap 22 Oktober lahir dari resolusi jihad bangsa RI /

 

 
DESKJABAR- Sejarah hari Santri Nasional 22 Oktober 2021 tidak lepas dari perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan semangat Jihad di tanah air tercinta.

Ada korelasi yang kuat antara resolusi Jihad dan perjuangan bangsa RI (Republik Indonesia) sebagai bagian dari pembentukan tanah air.

Sebelum masuk ke sejarah Santri Nasional 2021, ada baiknya Anda menjawab pertanyaan 'apa yang dimaksud dengan resolusi jihad?'
 
 
Resolusi jihad menurut sejarahnya, merupakan meminta pemerintah Indonesia supaya menentukan suatu sikap dan tindakan nyata serta sepada dengan usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan dan agama serta negara, khususnya pihak belanda dan kaki tangannya.

Dikutip dari Website resmi NU, sejarah hari Santri Nasional merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh pahlawan nasional KH Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945.

Hari Santri Nasional 2021 yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober ini memiliki sejarah pada hari tersebut, yaitu Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama yang dipimpin oleh Hadratusyekh KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945.

Sejarah hari Santri Nasional 2021 adalah bentuk resolusi Jihad yang dicetuskan sebagai upaya untuk mengorbankan semangat para pejuang mempertahankan NKRI dari Belanda yang diboyong oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration), untuk kembali datang ke Indonesia pada bulan Oktober 1945.
 
Baca Juga: Kode Redeem FF Hari Ini 20 Oktober 2021, Ayo Ambil Senjata Jarak Jauh KAR98 dan Simak Beberapa Kelebihannya

Sejarah hari Santri Nasional juga tidak lepas dari momen Indonesia ketika memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 saat itu. Resolusi Jihad yang dicetuskan Kiai Hasyim Asy’ari menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer Belanda kedua yang membawa sekutu.

Periodisasi Sejarah Hari Santri Nasional 2021 Lengkap

Sebelum Resolusi Jihad ini, pada 19 September 1945 banyak orang rela mati dalam peristiwa penyobekan bagian biru dari bendera Belanda di Hotel Yamato Surabaya.

Pendudukan Jepang atas Indonesia akhirnya tergoyang ketika mereka kalah perang dengan tentara sekutu. Seketika itu pula mempertahankan kekuatan perangnya dengan melatih para pemuda Indonesia secara militer guna berperang melawan sekutu. Para pemuda dimaksud tidak lain adalah para santri.

Karena sudah mempunyai kesepakatan diplomatik dengan KH Muhammad Hasyim Asy’ari sebagai Ketua Jawatan Agama (Shumubu) yang diwakilkan kepada anaknya KH Abdul Wahid Hasyim, Jepang menyampaikan gagasannya itu kepada Kiai Hasyim.
 
Baca Juga: Jadwal Sholat Kuningan Rabu 20 Oktober 2021, Ini Waktunya

Setelah melalui berbagai pertimbangan, Kiai Hasyim menyetujui langkah Jepang tersebut dengan syarat para pemuda yang dilatih militer itu tidak masuk dalam barisan Jepang. Dari situlah terbentuk pasukan sebagai Laskar Hizbullah.

Laskar Hizbullah ini dibentuk pada November 1943 beberapa minggu setelah pembentukan tentara PETA (Pembela Tanah Air).

Sebagai seorang kiai, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari cukup mumpuni dalam strategi perang. Sejumlah orang memandang bahwa keputusan Kiai Hasyim merupakan simbol ketundukan kepada Jepang, padahal guru para kiai di tanah Jawa ini ingin mempersiapkan para pemuda secara militer melawan agresi penjajah ke depannya.

Akhirnya Jepang menyerah kepada sekutu. Namun Indonesia menghadapi agresi Belanda II. Di saat itulah para pemuda Indonesia melalui Laskar Hizbullah, dan lain-lain sudah siap menghadapi perang dengan tentara sekutu dengan bekal pelatihan militer ‘gratis’ oleh tentara Jepang.

KH Saifuddin Zuhri dalam buku yang berjudul 'Berangkat dari Pesantren' (2013) mencatat, saat itu Angkatan pertama latihan Hizbullah di daerah Cibarusa, dekat Cibinong, Bogor awal tahun 1944 diikuti oleh 150 pemuda.
 
Baca Juga: ATS Lawfirm Tegaskan Inilah Status Yoris dan Danu dalam Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

Meskipun pelatihan Hizbullah sangat minim sekali, namun tidak mematahkan tekad perjuangan demi kemerdekaan negara yang tidak bisa mengandalkan kekuatan politik saja. Tetapi merupakan bagian dari resolusi jihad.

Di Balik Pertempuran Sejarah Hari Santri Nasional 2021 ada Resolusi Jihad

Pertempuran mencapai puncaknya di Surabaya pada 10 November 1945 yang saat ini diresmikan menjadi Hari Pahlawan Nasional. Momen tersebut tidak terlepas dari pencetusan Fatwa Resolusi Jihad NU oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.

Resolusi Jihad punya dampak besar di Jawa Timur. Pada hari-hari berikutnya, ia menjadi pendorong keterlibatan santri dan jamaah NU untuk ikut serta dalam pertempuran 10 November 1945. Rakyat Semarang mengadakan perlawanan yang sama ketika tentara Sekutu juga mendarat di ibu kota Jawa Tengah itu.

Dari peperangan dalam upaya menegakkan resolusi jihad bangsa, terjadi pertempuran di daerah Jatingaleh, Gombel, dan Ambarawa antara rakyat Indonesia melawan Sekutu.

Setelah pertempuran 10 November 1945 berlalu, Resolusi Jihad NU terus digelorakan.

“Tidak akan tercapai kemuliaan Islam dan kebangkitan syariatnya di dalam negeri-negeri jajahan,” kata Kiai Hasyim Asy’ari.
 
Baca Juga: UPDATE Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Sudah 2 Bulan Masih Misteri, Ini Amanat PAKAR Hukum pada Polisi

Demikian jelas bahwa syarat tegaknya syariat Islam adalah kemerdekaan dari penjajah asing. Keberadaan penjajah dianggap Kiai Hasyim Asy’ari akan menyulitkan penegakan syariat Islam.

Itulah tadi sejarah Hari Santri Nasional 2021 serta keterkaitannya dengan resolusi jihad dan perjuangan bangsa RI (Republik Indonesia). Selamat Hari Santri Nasional 2021!***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x