Asal Usul dan Filosofi Ketupat Kenapa Jadi Santapan Tradisi Lebaran Idul Fitri

- 6 Mei 2021, 11:55 WIB
Cangkang ketupat yang belum diisi beras.
Cangkang ketupat yang belum diisi beras. /Istimewa

Ketupat memliki beberapa filosofi. Pertama, mencerminkan beragam kesalahan manusia. Hal ini bisa terlihat dari rumitnya bungkusan ketupat.

Kedua mencerminkan kesucian hati. Biasanya untuk makan ketupat, kita harus membuka anyamannya terlebih dulu. Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih, hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.

Ketiga mencerminkan kesempurnaan. Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak Idul Fitri.

Keempat, karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa pun ada yang bilang “Kupat Santen“, kulo lepat nyuwun ngapunten alias "mohon maaf, saya salah".***

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah