Network
DESKJABAR - Sebanyak 18 juta orang atau sekitar 7 persen masyarakat tetap mudik meski ada kebijakan larangan mudik 2021 menjelang Lebaran atau Idul Fitri 1442 Hijriah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan itu dalam diskusi daring FMB9 bertajuk Jaga Keluarga, Tidak Mudik, Rabu, 5 Mei 2021.
Budi menjelaskan, dalam survei tersebut terungkap bahwa jika tidak ada larangan mudik 2021, sebanyak 33 persen masyarakat akan mudik. Jumlahnya menurun ketika ada opsi larangan menjadi sebanyak 11 persen.
Baca Juga: Wrath of Man, Jason Statham Berlaga sebagai Pengawal Truk Bermuatan Uang
"Setelah dilakukan pelarangan, turun jadi 7 persen. Itu pun cukup banyak, yaitu 18 juta. Kita, satgas, selalu ingin melakukan upaya-upaya sosialisasi tiada henti agar yang 7 persen ini turun menjadi jumlah yang lebih sedikit sehingga kita bisa me-manage dan polisi bisa melakukan penyekatan dengan berwibawa tapi humanis," tuturnya.
Hasil survei menunjukkan bahwa daerah tujuan utama di antaranya Jawa Tengah (lebih dari 30 persen), Jawa Barat (lebih dari 20 persen), disusul kemudian Jawa Timur, Banten, Lampung, hingga Sumatra Selatan.
"Para pemudik menggunakan angkutan mobil paling banyak, setelah itu motor. Berarti para gubernur harus melakukan koordinasi dengan baik," kata Budi Karya Sumadi seperti dilansir Antara, Rabu, 5 Mei 2021.
Baca Juga: Inilah Alur Pergerakan Jamaah Jika Haji 1442 H Diberangkatkan, Total Lima Kali Tes Swab
Baca Juga: Sheikh Abdul Rehman Al Sudais, Sosok yang Sudah 37 Tahun Menjadi Imam Masjidil Haram
