DESKJABAR – Memang luar biasa yang namanya Virus Corona (Covid-19) ini, belum bisa dilenyapkan sudah muncul Virus Corona varian baru.
Diketahui, Virus Corona varian baru ini muncul di Inggris pada sekitar awal bulanDesember 2020.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (Satgas Covid-19 PB IDI) Prof. Zubairi Djoerban angkat suara terkait Virus Corona varian baru ini.
Baca Juga: Mengejutkan! Ini Pengakuan Lionel Messi Soal Kelakuan Mantan Presiden Barcelona
Sebenarnya, menurut Zubairi Djoerban, bahwa Virus Corona varian baru tersebut sudah ada sejak bulan September 2020, tapi baru disadari kemunculannya akhir-akhir ini.
N501Y, nama Virus Corona varian baru tersebut.
"Saya mau bicara soal varian baru virus korona, yang sebenarnya sudah ada dari 20 September silam, tapi baru disadari beberapa hari lalu," kata Zubairi Djoerban, seperti dikutip dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Minggu, 26 Desember 2020.
Saya mau bicara soal varian baru virus korona, yang sebenarnya sudah ada dari 20 September silam, tapi baru disadari beberapa hari lalu. Varian baru ini bernama N501Y dan punya kemampuan infeksi yang lebih tinggi. Lebih mudah menular 70 persen. Terutama kepada anak-anak.— Prof. Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) December 25, 2020
Baca Juga: Laju Tottenham Hotspur untuk Menambah Tiga Poin, Buyar Akibat Gol Romain Saiss
Zubairi Djoerban mengungkapkan, seperti dikutip DeskJabar dari Pikiranrakyat-Bekasi.com, dengan judul berita ‘Waspada, Perketat Tali Masker! Zubairi Djoerban Ungkap Varian Virus Corona Varian Baru’, bahwa virus tersebut dinamakan N501Y.
Menurutnya, Virus Corona tersebut memiliki kemampuan infeksi serta penularan lebih tinggi.
"Varian baru ini bernama N501Y dan punya kemampuan infeksi yang lebih tinggi. Lebih mudah menular 70 persen. Terutama kepada anak-anak," ujar Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Ridwan Kamil Kembali Ingatkan Tentang Tiga Larangan Perayaan Tahun Baru 2021
Zubairi Djoerban pun membantah isu bahwa virus tersebut tidak dapat terdeteksi tes PCR.
Lanjutnya, ia menjelaskan, bahwa tes PCR dapat mendeteksi Virus Corona varian baru ini.
"Ada yang bilang varian baru ini tidak bisa terdeteksi tes PCR. Itu tidak benar. Tidak usah khawatir. Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus korona) berbeda. Sehingga, varian baru ini masih tetap bisa dideteksi tes PCR," tutur Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Dishub Jabar Siapkan 2.600 Rapid Test Antigen di Rest Area Tol Cipali dan Cipularang
Lebih lanjut, ia pun memastikan bahwa ditemukannya Virus Corona varian baru ini tidak akan mempengaruhi proses pembuatan vaksin yang ditujukan untuk Covid-19.
"Kemudian, apakah akan memengaruhi hasil dari vaksinasi? Tidak. Karena vaksinasi tidak membentuk satu respons antibodi saja," ujar Zubairi Djoerban.
Akan tetapi, ia mengingatkan, bahwa ditemukannya Virus Corona varian baru ini harusnya mempengaruhi kebijakan publik maupun individu.
Baca Juga: Orang Gila Kembali Jadi Pelaku Pelempar Bom Molotov ke Masjid, Ini Penjelasan Polisi
Ia pun mengajak masyarakat untuk lebih mendisplikan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan.
"Yang harusnya terpengaruh adalah kebijakan kita dan keputusan orang untuk berlibur. Sekali lagi, mari perketat tali masker." ucap Zubairi Djoerban.*** Rulfhi Alimudin- Pikiranrakyat-Bekasi.com