"Vaksin apa pun yang sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah dipastikan efektivitas dan keamanannya," kata Dirga Sakti Rambe.
Untuk mematangkan persiapan vaksinasi, Kementerian Kesehatan tengah melatih 23.000 tenaga vaksinator, selain juga didukung ratusan ribu tenaga kesehatan lainnya. Kesiapan tenaga kesehatan di daerah juga tengah dipastikan untuk mendukung program vaksinasi nantinya.
"Sembari menunggu vaksin dan bahkan sampai nanti vaksinnya ada, kita harus terus menerapkan protokol pencegahan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman," ucap Dirga Sakti Rambe.
Vaksin Covid-19 tersebut nantinya berguna untuk melindungi diri dan melindungi negeri. Ini semua adalah usaha kita mewujudkan kesehatan pulih ekonomi bangkit.
Baca Juga: Meminimalkan Penyebaran Covid-19, Cengkareng Timur Jadi Proyek Rintisan Kampung Tangguh
Pemerintah siapkan infrastruktur sistem satu data
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir menegaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 nanti berlangsung transparan. Sejak awal, pemerintah terus melakukan sosialisasi dan pertemuan dengan para pakar seperti, ITAGI, IDI.
"Semua kita libatkan karena ini merupakan faktor terpenting dalam penanganan Covid-19, yaitu penyelamatan terhadap manusia. Pemerintah juga menyiapkan infrastuktur sistem satu data," tutur Erick Thohir dalam webinar "Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi COVID-19" yang diselenggarakan KPCPEN, Selasa, 24 November 2020,
Erick Thohir menjelaskan, terdapat lima tujuan utama dalam membangun sistem informasi pelaksanaan vaksin Covid-19. Pertama mengintegrasikan data dari berbagai sumber menjadi satu data. Kedua, menyaring data individu penerima vaksin prioritas.
Ketiga, membangun aplikasi pendaftaran vaksin baik program pemerintah maupun program mandiri. Keempat, memetakan suplai dan distribusi vaksin dengan lokasi vaksin. Kelima, memonitor hasil pelaksanaan vaksinasi.