Empat faktor pendorong pernikahan dini
Andrea menyebutkan, ada 4 masalah yang melatarbelakangi kehamilan anak yang akhirnya mendorong perkawinan dini.
1. Kesulitan hidup di keluarga rentan dan tidak memiliki kapasitas pengasuhan yang baik.
2. Anak tidak mendapat dukungan positif dari keluarga, komunitas dan kelompok sebaya.
3. Anak tidak memiliki kemampuan untuk menimbang risiko kehamilan.
4. Anak memandang perkawinan sebagai cara untuk menikmati masa remaja.
Atas kondisi itu, PUSKAPA-UI meminta pemerintah mengambil upaya pencegahan. Salah satunya meningkatkan kapasitas pengasuhan dan akses layanan. Juga mengembangkan kemampuan anak, memperkuat ikatan sosial keluarga, menyusun kebijakan kesehatan fisik (termasuk reproduksi) dan mental, dukungan pengasuhan, serta pencapaian pendidikan formal 12 tahun dan pemberdayaan untuk penghidupan.***