129 Korban Meninggal Akibat Ricuh Kanjuruhan Malang Pasca Arema FC vs Persebaya, Bahayakah Gas Air Mata?

- 2 Oktober 2022, 10:52 WIB
Pasca Arema vs Persebaya di Kanjuruhan Malang, 129 meninggal. Gas air mata jadi kambing hitam.
Pasca Arema vs Persebaya di Kanjuruhan Malang, 129 meninggal. Gas air mata jadi kambing hitam. /Twitter/@TheInsiderPaper/

2. Menghirup gas air nata juga dapat mengiritasi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Jika seseorang sudah memiliki penyakit sesak napas, dan terpapar gas air mata kondisinya bisa lebih parah hingga gagal napas.

Baca Juga: AREMA FC vs PERSEBAYA SURABAYA: Inilah Komentar Mahfud MD atas Kejadian Kerusuhan Kanjuruhan Malang

3. Gejala pernapasan dan gastrointestinal meliputi: tersedak, terbakar dan gatal pada hidung dan tenggorokan, kesulitan bernapas, batuk, mengeluarkan air liur, dada sesak, mual, muntah, diare, gagal napas.

Dalam kasus yang parah, paparan gas air mata dalam konsentrasi tinggi atau paparan di ruang tertutup dan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kematian.

4. Gejala kulit
Ketika gas air mata bersentuhan dengan kulit yang terbuka, dapat menyebabkan iritasi dan rasa sakit.

Iritasi dapat berlangsung berhari-hari dalam kasus yang parah. Gejala lain termasuk gatal, kemerahan, melepuh, dermatitis alergi, luka bakar kimia.

5. Paparan berulang dan lama pun dapat menyebabkan gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Paparan gas air mata dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung atau tekanan darah. Bahkan pada orang dengan kondisi jantung bawaan bisa lebih parah, dapat mengalami serangan jantung bahkan kematian.

Mengatasi efek gas air mata

Tidak ada obat penawar untuk gas air mata, jadi pengobatan bergantung pada pengelolaan gejala individu.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: healthline Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah