Saat gas air mata dilepaskan akan memunculkan kabut yang tentu menghalangi pandangan mata. Ada dua jenis gas air mata, yakni chlorobenzalmalononitrile (gas CS). Selain itu jenis gas air mata yang umum termasuk oleoresin capsicum (semprot merica), dibenzoxazepine (gas CR), dan chloroacetophenone (gas CN).
Efek gas air mata bagi tubuh manusia
Kontak dengan gas air mata mengakibatkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit. Rasa sakit terjadi karena bahan kimia dalam gas tersebut mengikat salah satu dari dua reseptor rasa sakit yakni TRPA1 dan TRPV1.
TRPA1 merupakan reseptor rasa sakit seperti terdapat dalam minyak mustard, wasabi, dan lobak. Sedangkan gas CS dan CR lebih dari 10.000 kali lebih kuat dari minyak sayuran tersebut.
Tingkat keparahan yang diakibatkan gas air mata bergantung pada keadaan sekeliling korban. Misalnya apakah seseorang berada di ruangan terbuka atau tertutup. Juga tergantung pada seberapa banyak korban terpapar gas air mata. Juga seberapa dekat korban dengan sumber das air mata.
Kebanyakan orang akan pulih dari paparan gas air mata tanpa gejala signifikan.
Beberapa efek potensial dari paparan gas air mata meliputi:
1. Gejala mata
Jika terpapar gas air mata, yang bersangkutan dapat mengalami gejala mata: seperti kelopak mata tertutup tak disengaja, gatal, merasa terbakar, kebutaan sementara, pandangan kabur, luka bakar kimia.
Sedangkan paparan jangka panjang atau paparan jarak dekat dapat menyebabkan: kebutaan, pendarahan, kerusakan syaraf, katarak, erosi kornea, gejala pernapasan dan gstrointestinal.