DESKJABAR - Pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022 malam, diwarnai kericuhan pasca laga. Korban meninggal 129 orang dan ratusan luka-luka, akibat panik karena gas air mata?
Gas air mata seringkali digunakan pihak kepolisian untuk mengendalikan massa yang sudah tidak terkendali. Demikian juga di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur pihak kepolisian yang mengamankan pertandingan melemparkan gas air mata.
Diduga gas air mata menjadi salah satu pemicu para penontotn panik sehingga berlarian dan menuju satu pintu secara berdesakan. Akibatnya mereka banyak yang terinjak-injak juga mengalami sesak nafas dan pingsan.
Innalillahi wa inna illaihi rojiun, bencana Kanjuruhan itu mengakibatkan 129 orang meninggal dunia dan ratusan luka-luka. Hal itu juga dikonfirmasi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Minggu 2 Oktober 2022.
Gas air mata, berbahaya?
Disadur dari healthline.com, penelitian tahun 2013 menemukan jarang terjadi komplikasi kesehatan yang signifikan secara klinis dari gas air mata. Namun demikian masih ada perdebatan dalam hal penggunaannya.
Beberapa orang merasa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai keamanannya dengan lebih baik. Anak-anak dan orang-orang dengan komplikasi pernapasan mungkin berada pada risiko tinggi terkena komplikasi ketika terkena gas air mata.
Gas air mata merupakan kumpulan bahan kimia yang menyebabkan iritasi kulit, pernafasan, dan mata. Biasanya gas air mata dikeuarkan dari tabung, granat atau semprotan bertekanan.