Untuk mengetahuinya dengan pasti, Anjas di Thailand pun mencoba memutar video statement dari Menteri Agama Yaqut secara utuh.
Menyikapi hal tersebut Anjas di Thailand berpendapat jika niat yang baik namun disampaikan dengan cara yang salah di tengah pola pikir yang berbeda di Indonesia, apa yang disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut cukuplah tidak etis.
“Tujuannya baik ya pak Kholil ini, menyampaikan bahwa kita harus mengatur suara speaker di masjid, which is aku sangat setuju sekali tapi saat memberikan contoh mengenai suara anjing itu tidak pas,” jelas Anjas.
Anjas menilai, hal ini bukan masalah salah dan benarnya, akan tetapi masalah dari komunikasinya Yaqut yang kurang pas dalam memberikan contoh dengan suara anjing.
Walaupun tujuannya baik untuk kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia, namun karena cara komunikasinya yang salah akhirnya menimbulkan reaksi negatif di kalangan masyarakat muslim pada khususnya.
“Aku yakin beliau tidak ada maksud menghina, akan tetapi gaya komunikasinya adalah hal yang sangat keliru,” terang Anjas.
Terlepas dari masalah pro dan kontra, Anjas menilai jika seharusnya Menteri Agama Yaqut meminta maaf terlepas dari salah atau benar.
Menurut Anjas, niat hanyalah kita dan Tuhan yang tahu, tapi pada saat sudah disampaikan ke media massa maka akan terasa kurang elok dengan adanya pernyataan seperti itu.***