Network
DESKJABAR - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan kepada masyarakat agar selalu bijak dalam menggunakan media sosial dan jangan menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya.
Mengutip dari akun Twitter Kementerian Kesehatan RI, @KemenkesRI, Sabtu, 10 April 2021, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI drg. Widyawati, MKM mengajak masyarakat untuk menjadi generasi cerdas dan bijak bermedia sosial.
"Pada situasi Pandemi Covid-19 ini, tentu masyarakat ingin mendapatkan info sebanyak-banyaknya, secepat-cepatnya seputar Covid-19 sehingga arus informasi tentu akan terus mengalir dengan deras. Pastikan setiap informasi yang kamu dapatkan berasal dari sumber terpercaya," katanya.
Kementerian kesehatan aktif bekerja sama dengan berbagai pihak, baik kementerian/lembaga, media, lembaga masyarakat, dan swasta untuk terus dapat saling mendukung usaha bersama menangani peredaran informasi hoaks.
Selanjutnya Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat dan Netizen untuk semakin bijak dalam menerima suatu informasi. "Mohon sebelum disebar ke media sosial agar selalu disaring terlebih dahulu," ucap Widyawati.
Berhubung informasi terkait dengan dunia kesehatan merupakan informasi spesifik yang membutuhkan kepakaran, ia juga menyarankan untuk mendiskusikan terlebih dahulu informasi yang diterima kepada para ahli di bidang kesehatan.
Baca Juga: Maksud Hati Berterima Kasih Karena Dikirimi Kopi, Kim Sejeong Salah Menandai Akun Teman Sendiri
Baca Juga: Inilah Jenis Pelanggaran yang Bisa Kena Tilang Elektronik Berikut Ancaman Hukuman atau Dendanya
Baca Juga: Ridwan Kamil Lantik Dedi Taufik sebagai Penjabat Bupati Bandung, Ternyata Ini Pengalaman Keduanya
Menurut Widyawati, Kemenkes telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak agar tidak terjadi penyebarluasan misinformasi kepada masyarakat. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi dan menentukan tindakan seseorang terhadap pandemi itu sendiri.
"Yuk, jadi generasi bijak bermedia sosial dengan selalu melakukan cross check terhadap setiap informasi yang beredar. Jangan mudah percaya serta lakukan saring sebelum sharing ya," ucapnya.***
