Malam Ini Debat Capres Sesi 3, Siapa yang Akan Unggul? Inilah Kalkulasinya!

7 Januari 2024, 05:02 WIB
Pada malam ini, Minggu 7 Januari 2024 akan dilakukan debat ketiga (capres) dengan Tema: Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik /kpu.go.id/

DESKJABAR - Debat capres+cawapres merupakan salah satu metode kampanye yang dapat dilakukan oleh peserta pemilu. KPU diberikan amanat untuk memfasilitasi agenda tersebut sebagaimana yang disebutkan pada Pasal 275 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

Pada penyelenggaraan Pilpres 2024 ini, debat capres+cawapres sudah diselenggarakan 2 kali. Debat pertama (capres), pada Selasa, 12 Desember 2023 dengan Tema: Pemerintahan, Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga

Kemudian debat yang kedua (cawapres) pada 22 Desember 2023, Tema: Ekonomi (kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, serta Perkotaan.

Baca Juga: Begini Nasib Jalan Tol Getaci Jika Ganti Presiden Setelah Pilpres 2024

Baca Juga: Investor Saham di Indonesia Masih 'Wait and See' Memasuki Tahun 2024, Ini Beberapa Alasannya

Pada malam ini, Minggu 7 Januari 2024 mulai pukul 19.00 WIB akan dilakukan debat ketiga (capres) dengan Tema: Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik. 
Debat ini disiarkan langsung MNC TV, RCTI, iNews, Global TV dan Garuda TV.

Sebagaimana diketahui, perhelatan Pilpres 2024 diikuti oleh 3 pasangan capres+cawapres yakni 1. Anies Basedan+Muhaimin Iskanda, 2. Prabowo Subianto+Gibran Rakabuming Raka, 3, Ganjar Pranowo+Mahfud MD

Muhammad Ridlo Eisy, wartawan senior yang pernah menjadi pengurus PWI, Dewan Pers dan pengurus pusat Serikat Penerbit Suratkabar (sekarang menjadi Serikat Perusahaan Pers) dan kini menjadi Pemimpin Redaksi inharmonia.co memiliki pandangan tersendiri mengenai perhelatan Pilpres 2024.

Menurut Ridlo, pendukung pasangan Prabowo+Gibran akan berikhtiar sekuat tenaga untuk menang dalam satu putaran. Alasannya sederhana, kalau pemilihan presiden (pilpres) berlangsung dua putaran, pasangan Prabowo+Gibran bisa kalah.

"Sekarang ini sedang ada penjajagan antara pasangan Amin dan pasangan Ganjar+Mahfud untuk berkoalisi, untuk mengalahkan Prabowo+Gibran pada babak kedua nanti", kata Ridlo.

Menurut dia, jika pasangan Anies+Muhaimin dan Ganjar+Mahfud bersatu, maka modal awal pemilih dari partai politik (parpol) pendukungnya mencapai 77 juta pemilih (56,3%), sedangkan modal awal pasangan Prabowo+Gibran hanya 59,7 juta pemilih (43,7%).

Baca Juga: Melacak Jejak Ridwan Kamil di Pangandaran: Pembangunan Jembatan Rp72 Miliar Ini Molor

Yang dimaksud dengan modal awal, jelas Ridlo, adalah angka pendukung parpol-parpol kepada para capres+cawapres dari hasil Pemilu 2019, lihat tabel 1.

Sebab itu, Ridlo meyakini, pasangan Prabowo+Gibran tidak akan tinggal diam. Ada kemungkinan, mereka sudah mendekati pasangan lainnya, untuk berkoalisi dengannya, kalau sampai pilpres berlangsung 2 babak.

"Jika pasangan Prabowo+Gibran berhasil merayu salah satu pasangan untuk berkoalisi dengannya, maka hampir dipastikan pasangan Prabowo+Gibran menang pada pilpres tahun ini", ujar Ridlo.

Amin mampu mengubah peta politik

Ridlo menuturkan, patut dicatat strategi kampanye pasangan Amin (Anis+Muhaimin) berhasil mengubah peta pemilih. Pada bulan November 2023, diperkirakan pasangan Amin akan kalah pada babak pertama. Berbagai survei elektabilitas pilpres, menempatkan pasangan Amin pada juru kunci. (Lihat tabel 2).

Baca Juga: Pemaksaan Narasi Pilpres Satu Putaran Itu Pembajakan Demokrasi

Namun, strategi kampanye pasangan Amin mengubah peta politik pada bulan Desember 2023. Ketika Anies Baswedan ditanya beberapa wartawan televisi, strategi apa yang dilakukan pasangan Amin, Anies tidak mau menjawab.

"Nggak mungkin strategi kampanye dituturkan secara terbuka", kata Ridlo menirukan jawaban Anies kala itu.

Perhatikan hasil survei terbaru pada tabel 3. Hasil survei elektabilitas yang dilakukan LSI Denny JA, CSIS, Litbang Kompas, Polling Institute, menempatkan Pasangan Amin pada peingkat ke 2.

Sedangkan lembaga survei yang lain tetap menempatkan pasangan Ganjar+Mahfud pada peringkat ke 2, dengan catatan jarak angka elektabilitas antara pasangan Ganjar+Mahfud dengan pasangan Amin tidak terlalu jauh lagi.

Baca Juga: Senam Sehat Gemoy Prabowo Gibran Bersama Anton Charliyan di ITC Bandung, Disambut Meriah Emak-Emak dan Milenia

 Adu strategi humas

Tentu saja setiap pasangan capres/cawapres dan tim kampanyenya sudah mengkaji hasil survei dari berbagai lembaga survei tersebut. Mari kita saksikan kampanye bulan terakhir, menjelang Pilpres Babak Pertama, tanggal 14 Februari 2024.

Seperti Anies, Ganjar Pranowo juga menolak menjawab pertanyaan wartawan, ketika ditanya apa strategi yang sedang dan akan dilakukan pasangan Ganjar+Mahfud untuk memenangkan Pilpres 2024.

Terlepas dari itu semua, ungkap Ridlo, sesungguhnya gebyar pilpres bukan hanya menarik bagi para aktivis politik, dan akademisi, tetapi juga menarik bagi tenaga pemasaran dan humas.

"Tenaga pemasaran dan humas mencermati bagaimana strategi dan cara pasangan capres/cawapres dalam mempengaruhi masyarakat untuk menang pada pilpres 2024", pungkas Muhammad Ridlo Eisy.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler