BMKG Pastikan Penyebab Gempa Sumedang Adalah Sesar Sumedang Bukan Sesar Cipeles, Ini Penjelasannya

- 8 Januari 2024, 14:13 WIB
Peta sebaran Gempa Sumedang yang berbeda dengan kelurusan Sesar Cipeles.
Peta sebaran Gempa Sumedang yang berbeda dengan kelurusan Sesar Cipeles. /dok.BMKG/

Melainkan olah adanya aktivitas sesar aktif yakni Sesar Cipeles. Tim Tanggap Darurat Badan Geologi menemukan segmen patahan/sesar baru yaitu Patahan Cipeles dengan lokasi tipe di Sungai Cipeles, arah segmen patahan ini Barat Daya - Timur Laut relatif ke arah Utara (NNE - SSW) diduga menjadi penyebab gempa bumi yang berpusat di daerah Babakanhurip, Sumedang Utara.

Penyelidik Bumi Ahli Muda Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi Kementerian Energi ran Sumber Daya Mineral (ESDM) Sukahar Eka Adi Saputra mengemukakan, beberapa jam setelah kejadian gempa di Sumedang, Tim Tanggap Darurat Badan Geologi langsung menuju ke lokasi bencana untuk mengambil data kerusakan dan fenomena geologi.

Baca Juga: Polrestabes Semarang Gagalkan Pengiriman Ratusan Anjing dari Subang Jawa Barat, Diduga Akan Dijual dan Dijagal

“Kami melakukan peninjauan dampak kerusakan kemudian mencari bukti-bukti kerusakan seperti retakan-retakan tanah. Kemudian yang esensial bagaimana gempa itu terjadi dan apa penyebabnya," kata Sukahar Eka Adi Saputra.

Menurutnya, berdasarkan temuan yang diperolehnya, rentetan gempa berlangsung selama tiga kali, yaitu pertama sekitar jam 14:00 WIB, kedua pada pukul 16:00 WIB dan yang paling besar itu pukul 20:00 WIB.

"Berdasarkan analisa kami, patahan Cipeles-patahan yang lokasinya di sungai Cipeles-kami duga sebagai penyebab gempa bumi di Sumedang yang episenternya di Kampung Babakan Hurip," paparnya.

Kendati begitu, temuan Tim Badan Geologi tersebut masih terus diperbaharui karena Tim masih berada di lapangan untuk melakukan penelitian lebih lanjut keberadaan lurusan dari patahan Cipeles itu.

Pernyataan Eka diamini Joko wahyudiono yang juga menjadi bagian dari Tim Tanggap Darurat Badan Geologi yang diturunkan ke lokasi bencana. Menurut Joko, Patahan Cipeles yang baru saja ditemukan di lapangan ini benar-benar sesar aktif yang muncul di permukaan tanah memotong rumah.

Sementara itu, Ismawan meyakini bahwa gempa Sumedang peristiwa bukan karena aktivitas sesar Cileunyi-Tanjungsari.  Hal ini disebabkan tiga lokasi episentrum gempa bumi di Sumedang berada jauh dari ujung timur laut sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Menurutnya, jika melihat dari focal mechanism gempa bumi yang terjadi, diperkirakan arah sesar yang terlihat relatif dari barat ke timur.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: BMKG ESDM Unpad.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah