DESKJABAR – BMKG berhasil mengidentifikasi adanya sesar baru yang menyebabkan terjadinya rangkaian gempa Sumedang di pengujung Tahun 2023 lalu. Sesar baru itu kemudian diberi nama Sesar Sumedang.
Adanya sesar baru ini sudah dilaporkan ke Pj Bupati Sumedang bahkan ke Pj Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam acara jumpa pers via zoom tentang Perkembangan Analisis Sesar Pemicu Gempabumi M 4.8 Sumedang Jabar dan Hasil Survey Lapangan Tim BMKG, Senin, 8 Januari 2024.
Sebagai informasi,di penghujung akhir tahun 2023, terjadi gempa bumi berkekuatan magnitude 4,1 mengguncang Kecamatan Tanjung Medar dan Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang pada Minggu, 31 Desember 2023. Gempa susulan juga terjadi beberapa jam kemudian dengan kekuatan mencapai megnitudo 4,8.
Dwikora memaparkan bahwa hasil survey dan kajian analisis yang dilakukan tim BMKG bahwa Kabupaten Sumedang diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 4,8 pada 31 Desember 2023, dengan sumber gempa dangkal 2 kilometer dari pusat Kota Sumedang, dengan pusat gempa di kedalaman 5 kilometer dari permukaan tanah.
“Berdasarkan analisis BMKG kejadiannya diawali 2 gempa pendahuluan pada magnitudo 4,1 dan 3,4. Kemudianm diikuti beberapa kali gempa susulan dengan kekuatan bervariasi antara Magnitudo 2,4 hingga 4,5,” papar Dwikora.
Penemuan sesar aktif baru tersebut, persis sama dengan yang terjadi pada Gempa Cianjur pada November 2022. Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan ribuan bangunan rusak.
Sumber gempa terjadi di darat, semula banyak masyarakat yang menduga gempa tersebut akibat aktivitas Sesar Cimandiri yang tidak jauh dari lokasi gempa. Namun dari analisa tim BMKG, ternyata gempa disebakan oleh sesar aktif yang baru teridentifikasi yang kemudian dinamakan Sesar Cugenang.