Network
DESKJABAR – Provinsi Jawa Barat yang baru dapat melakukan musim tanam pada awal 2024, mengalami keterlambatan paling parah. Kondisi masih terjadinya ketidakpastian cuaca sampai akhir Desember 2023, membuat kepastian pasokan air belum meyakinkan untuk usaha pertanian.
Pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat meyakini bahwa secara umum musim tanam baru dapat dilakukan pada Januari 2024. Dengan catatan, jika pada akhir Desember 2023, curah hujan sudah kontinyu pada berbagai kabupaten di Jawa Barat.
Tetapi berdasarkan hitungan secara beberapa tahun terakhir, kondisi keterlambatan musim tanam merupakan kondisi paling terlambat. Apalagi, ada kemungkinan tidak semua petani di Jawa Barat mau melakukan penanaman padi secara serempak, karena alasan tertentu.
Baca Juga: Kabupaten Bandung Kejar IP 400 untuk Tingkatkan Produksi Pertanian Pangan Tahun 2024
Kondisi cuaca
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat, Ajat Sudrajat dan Kepala Balai Pelatihan Pertanian DTPH, Moch. Ramdhani, ketika dikonfirmasi soal musim tanam 2024, menjawab, “Iya memang, paling terlambat dan terparah karena dampak anomali cuaca,” jawab Ajat, senada Moch. Ramdhani.
Ajat Sudrajat juga menyebutkan, masih ada kebiasaan sebagian petani, yang memunda musim tanam walau sebenarnya kondisi lahan dan cuaca sudah siap. Ini biasanya terjadi pada daerah-daerah dimana banyak masyarakat desa, sedang musim hajatan sehingga menunda penanaman.
Bahkan menuurut Moch. Ramdhani, jika kondisi cuaca masih juga curah hujan masih belum kontinyu sampai akhir Desember 2023 sampai awal Januari 2024, beresiko musim tanam mundur sampai Februari 2024.
Pada Senin, 24 Desember 2023 malam, di Kota Bandung hujan turun secara lama. Namun pada sebagian daerah tidak diyakini hujan juga terjadi, sehingga tetap bahwa pasokan hujan dinilai belum aman untuk persiapan penanaman padi.
Baca Juga: Usaha Pertanian Cabe di Jawa Barat, Inilah Jenis Cengek dengan Harga Stabil Bagus
