Kebakaran Hutan di Jawa Barat, Perhutani Awasi Aktivitas Berburu Hewan Jadi Penyebab

- 30 Agustus 2023, 09:49 WIB
Api berkobar disebutkan sebagai kebakaran hutan di kaeasan Perhutani KPH Bandung Utara di Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Api berkobar disebutkan sebagai kebakaran hutan di kaeasan Perhutani KPH Bandung Utara di Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. /dok Perum Perhutani Divre Jawa Barat-Banten

 

DESKJABAR – Aktivitas perburuan hewan menjadi bahan kewaspadaan sebagai penyebab kebakaran hutan di Jawa Barat. Pihak Perum Perhutani Jawa Barat-Banten melakukan pengawasan terhadap orang-orang yang masuk kehutanan untuk kegiatan berburu hewan.

 

 

Informasi dari kalangan Perhutani Divre Jawa Barat-Banten, Selasa, 29 Agustus 2023, menyebutkan, kebakaran hutan sudah terjadi pada beberapa titik di Jawa Barat. Namun kejadiannya masih skala kecil, dan langsung bisa dipadamkan oleh para personel Perhutani setempat.

Ditunjukan pula, dokumentasi kebakaran hutan di RPH Cibodas, KPH Bandung Utara pada 25 Agustus 2023. Tetapi kebakaran hutan itu sudah dengan cepat dapat dipadamkan oleh para personel Perhutani setempat. Sejauh ini, penyebab kebakaran hutan di Cibodas itu masih dalam penyelidikan.

Baca Juga: Perhutanan Sosial di Perhutani Resiko Berbahaya Bagi Lingkungan Hidup Kehutanan

Penyebab

Namun ada yang meyakini, kebakaran hutan disebabkan musim kegiatan perburuan hewan. Sebab, sekarang sedang meninggi aktivitas perburuan hewan pada puncak kemarau Agustus 2023 ini.

Diantara hewan-hewan yang kebanyakan diburu, misalnya babi hutan dan musang karena paling banyak ada di hutan. Para pemburu melakukan pembakaran alang-alang atau rimbunan rumput, untuk menggiring hewan buruannya agar masuk perangkap atau ditembak dengan senapan angin jenis PCP.

Padahal, dengan membakar alang-alang atau rimbunan rumput, merupakan sesuatu yang sangat berbahaya di hutan apalagi musim kemarau. Sebab daun-daun kering atau rumput-rumputan kering yang terbakar, sangat mudah merembet kesana-kemari.

 Baca Juga: Mengenal Senjata Para Polisi Kehutanan alias Polhut, Ini Jenis-jenis Digunakan

Pihak Perhutani berupaya meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dengan menyediakan teknologi pemadam kebakaran. Kerjasama dengan masvarakat desa hutan dilakukan untuk memantau, mendeteksi, dan menekan ancaman kebakaran di sekitar kawasan hutan.

Terdapat 3 langkah pengendalian dan penanganan karhutla yang telah dilakukan oleh Perhutani yaitu mitigasi penyebab karhutla di wilayah kerja Perhutani. Antisipasi dan upaya pengendalian & Penanganan karhutla, serta Pemantauan & pelaporan kejadian kebakaran hutan melalui Sipongi.

 

Sejumlah kalangan menyebutkan, di Jawa Barat secara umum resiko kebakaran hutan masih tergolong rendah, walau pada puncak musim kemarau 2023 tetap harus diwaspadai. Yang biasa menjadi kewaspadaan, adalah kawasan kehutanan sekitaran Tomo Sumedang dan Kuningan di Gunung Ciremai.

Baca Juga: Musim Kemarau 2023, Berburu Babi Hutan di Jawa Barat Bakal Ramai, Termasuk di Majalengka

Soal antisipasi kebakaran hutan pada kemarau 2023, pihak Perhutani bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat sudah melakukan persiapan dengan melakukan latihan bersama. Maksudnya, agar para personel semakin mahir menguasai keterampilan memadamkan kebakaran hutan.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana, mengatakan, simulasi persiapan antisipasi dan pengendalian kebakatan hutan di Jawa Barat ini bertujuan agar para rimbawan dan masyarakat sudah mengetahui langkah apa yang harus dilakukan jika ada kejadian.

 

“Jangan sampai ada kejadian, masih ada yang kebingungan jika sudah di hutan sedang terjadi kebakaran. Sebaiknya ada semacam tutorial cara-cara pengendalian atau penanganan kebakaran hutan, dimana Dinas Kehutanan Jawa Barat dan Perum Perhutani bisa membuat bersama,” ujarnya. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah