Investor Cina Incar Lahan di Jawa Barat untuk Bisnis Pertanian Pangan

- 23 Agustus 2023, 07:02 WIB
Kawasan pertanian dan perkebunan di Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kawasan pertanian dan perkebunan di Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. /dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

DESKJABAR – Sebuah perusahaan asal negara Cina dikabarkan sedang mengincar lahan di Jawa Barat, untuk investasi bisnis pertanian pangan. Orang-orang di negara Cina melakukan ekspansi investasi bisnis usaha ke luar negeri, karena semakin pentingnya kontinuitas pasokan pangan.

 

 

Obrolan dari sejumlah kalangan di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 22 Agustus 2023 menyebutkan, ada kemungkinan, luasan areal yang diincar perusahaan Cina itu cukup besar, untuk bisnis produksi pangan.

Namun, kata informasi tersebut, perusahaan asal Cina itu nantinya menjual produksi pangan dari Jawa Barat hanya untuk dipasok ke negara Cina sendiri. Sebab, perusahaan Cina dimaksud, lebih kepada tujuan pemenuhan pangan bangsa dan negara mereka sendiri.

Baca Juga: Kertajati, Majalengka, Diantara Bandara dan Masa Depan Pertanian Pangan, Ini yang Bakal Terjadi

Gambaran

Belum diketahui, perusahaan Cina itu mengincar lahan pertanian di Jawa Barat pada kabupaten mana. Tetapi yang menjadi latar belakang dari perusahaan Cina itu, adalah Jawa Barat memiliki tanah yang sangat subur, tetapi upah tenaga kerja yang dinilai murah.

Kabarnya, perusahaan Cina itu akan berkonsultasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, untuk memperoleh gambaran seputar produksi pertanian pangan di daerah ini.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, yang dikonfirmasi DeskJabar, pada Selasa, 22 Agustus 2023, belum memberikan keterangan soal kabar perusahaan Cina yang akan investasi bisnis pertanian pangan di Jawa Barat itu.

 

 

Sementara itu, dilansir marketingtochina.com, 30 Mei 2023, negara Cina sedang mengalami pertumbuhan luar biasa pada pasar makanan dan minuman di negara itu. Ini menjadikan kebutuhan pangan di Cina menjadi sangat tinggi.

Disebutkan, fenomena itu memberikan peluang menjanjikan bagi produk-produk negara lain yang ingin memperluas kehadiran mereka di Cina. Bisnis pangan di Cina merupakan sesuatu sangat menguntungkan, karena latar belakang jumlah kebutuhan dan trend berkembang.

Ada pun komoditas pertanian yang kebutuhannya sangat tinggi di negara Cina dan pasarnya terus tumbuh, adalah sayuran, buah-buahan, dan pangan fungsional. Karena itu, pemerintah Cina kini sedang agresif mencari pasokan pangan dari negara luar untuk memenuhi kebutuhan bangsanya di negara itu.

Baca Juga: Walau Ada Waduk Jatigede Sumedang, Usaha Pertanian Padi Masih Kesulitan Air Saat Kemarau ?

Lain halnya Menteri Pertanian (Mentan) Indonesia, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan pertanian menjadi bagian penting dalam perjalanan Indonesia memperjuangkan kemerdekaan.

Pertanian juga menjadi andalan bagi bangsa dalam menghadapi setiap krisis yang dialami. Untuk itu, para pelaku sektor pertanian, diminta menghadirkan idealismenya untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Demikian disampaikan Syahrul saat memberikan sambutan pada Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 di kantor pusat Kementan, Jakarta, pada Kamis, 17 Agustus 2023.

Syahrul menuturkan, pembangunan pertanian dalam 2,5 tahun terakhir ini menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan yang tidak biasa-biasa saja, yaitu Pandemi Covid-19, dampak perubahan iklim ekstrem (El Nino), perang dagang Amerika-Cina, dan geopolitical tension Rusia-Ukraina.  

Tapi Ia menyebutkan, saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino. Kondisi iklim ekstrim tersebut diprediksi akan menyebabkan menurunnya produksi dan ketersediaan pangan secara global, termasuk di Indonesia. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah